Pengelolaan keuangan saat bulan Ramadhan sangat krusial. Sehingga membutuhkan pengelolaan keuangan yang baik. Pasalnya selama ramadan pola hidup kita sedikit berubah termasuk pola makan, pola kerja, pola belanja serta pemasukan keuangan yang berbeda dengan momen lainnya.Â
Selain dari itu bahwa di bulan ramadan biasanya kita melakukan aktivitas mudik, serta melakukan keputusan pembelian properti lantaran adanya pemasukan keuangan dua kali lipat dari biasanya.
Di luar bulan ramadan, pola makan kita normalnya tiga kali sehari. Pola makan tersebut jika cukup teratur maka kita bisa prediksi pengeluaran kita dengan baik. Demikian pola jam kerja yang juga sedikit berpengaruh dengan pengeluaran.Â
Namun pengeluaran lantaran pola kerja tersebut tidak begitu berpengaruh dibanding dengan pola aktivitas lainnya di bulan ramadan, Demikian pola belanja kebutuhan dapur maupun kebutuhan tersier lainnya lantaran ada momen mudik, lebaran, arus mudik. Belanja kebutuhan tersier ini merupakan pengeluaran yang paling besar anggarannya dibanding dengan belanja lainnya.
Kenapa kita melakukan belanja kebutuhan tersier di bulan ramadan? karena adanya pemasukan di luar gaji baik berupa tunjangan hari raya (THR) maupun bonus. Sehingga perencanaan dan pengelolaan keuangan masyarakat Indonesai berbeda dengan masyarakat lainnya, sebab hanya di Indonesia ada THR. Lalu bagaimana mengelola keuangan tersebut?
Pertama mari lihat gambaran umum tentang pengelolaan keuangan atau manajemen keuangan. Secara umum bahwa pengelolaan keuangan mencakup segala aktivitas yang berhubungan dengan keputusan pengelolaan keuangan. Sehingga cakupan pengelolaan keuangan berkaitan dengan berbagai kegiatan penganggaran, perencanaan keuangan, pengelolaan kas, pengelolaan investasi, pembiayaan, pengendalian biaya dan analisa kerja keuangan.Â
Jika di perusahaan bahwa pengelolaan keungan bertujuan untuk mengendalikan dan membiayai berbagai operasi perusahaan dan memaksimalkan nilai perusahaan untuk kepentingan stakeholder. Namun dalam rumah tangga tentu bertujuan agar keuangan keluarga dapat terkendali dengan baik dan kita memiliki simpanan yang cukup untuk kebutuhan mendesak nantinya.
Dalam momen bulan ramadan seperti disebutkan sebelumnya bahwa kita memiliki berbagai aktivitas belanja yang tidak dilakukan di luar bulan ramadan, dan di sisi lain kita juga memiliki pemasukan berupa THR dan bonus-bonus lainnya.Â
Yang harus dilakukan adalah mengetahui kemampuan finansial kita yakni sumber pemasukan itu sendiri, menyusun daftar belanjaan atau pengeluaran selama bulan ramadan, mudik, lebaran, dan juga pasca lebaran, mengatur kas, membuat keputusan prioritas, dan merembukkan bersama keluarga terdekat.
Hal tersebut sangat penting dilakukan dalam rumah tangga sebab kebutuhan rumah tangga tidak ada habisnya. Mulai dari belanja kebutuhan anak saat lebaran, kebutuhan sekolah pasca lebaran, kebutuhan perbaikan rumah jika sudah memiliki rumah, kebutuhan lain seperti memiliki prooperti atau kebutuhan kendaraan, dan lain sebagainya.Â