Pada tanggal 2 April setiap tahunnya diperingati hari buku anak sedunia. Pada momen tersebut perlu ada semacam refleksi bagi pemerhati pendidikan, penggerak literasi, orang tua, dan juga pemerintah. Anak-anak kita butuh asupan gizi pengetahuan. Anak-anak di era saat ini butuh semacam cara berfikir yang kritis.Â
Di era teknologi komunikasi saat ini memberi kemudahan dan juga dapat memberi dampak negatif. Berbagai damapk positif yang dirasakan atas adanya teknologi komunikasi yakni  ketersediaan fasilitas dan berbagai kebutuhan kita sangat dimudahkan. Kita bisa membaca bacaan melalui online, dapat membeli buku hanya di tangan, dapat berkunjung ke perpustakaan nasional atau di perpustakaan daerah secara online. Namun dari berbagai kemudahan aksesibitas menjadii problema juga bagi kita sebab sangat jrang kita jumpai buku-buku anak yang sesaui dengan kebutuhan jaman saat ini.Â
Anak-anak lebih cenderung main gawai dibanding membaca buku atau bermain dengan kaitannya dengan pengetahuan. Anak-anak sepertinya diplot untuk menjadi gamers,programers oleh adanya teknologi komunikasi. Hal tersebut tentu bisa memberi manfaat, namun tidka semua anak bisa melewati fase demi fase lantaran kecanduan main gawai. Apa yang harus kita lakukan mencermati problema saat ini adalah menghadirkan bacaan-bacaan buat anak. Mengajarkan mereka cerita-cerita fantasi, mengajarkan mereka dongeng-dongeng agar daya krititsnya lebih aktif. Tentu dengan adanya dongeng akan memberi pertanyaan-pertanyaan soal ketokohan dan alur cerita yang tidak lagi didapatkan di era saat ini.
Adanya gawai di tangan kita masing-masing, baik ayah ibu, kakak adik sehingga hubungan emosional seakan terkikis. Olehnya itu kehadiran atau dengan menghadirkan buku dongeng di rumah kita sewaktu-waktu dapat membacakan kepada anak. Membacakan buku dongeng kepada anak akan menambah ikatan batin orang tua dan anak, melatih perkembangan kognitif anak, melatih kemampuan verbal, menambah kosakata baru, serta meningkatkan kemampuan matematis anak. Ada banyak manfaat yang didapatkan dari pembelajaran dongeng atau pembacaan dongeng kepada anak yang dilakukan orang tua terutama menjelang tidur. Hal yang terpenting juga bahwa hadirnya buku dongeng di rumah dan pembacaan buku dongeng kepada anak tentu dapat merevitalisasi kearifan lokal.
