Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Book

Maret Books' Random

29 Maret 2023   18:33 Diperbarui: 29 Maret 2023   23:18 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
buku kumpulan cerpen dan sosiolinguistik; dokpri

Di bulan Maret 2023 ada berbagai kisah dan kenangan. Kisah-kisah tersebut dari hal-hal ringan hingga berat. Demikian kenangan yang lahir dari kisah dan peristiwa ada yang berkesan ada pula tidak untuk dikenang sebagai kenangan. Dalam perjalanan hidup saya dari mengawali bulan Maret hingga di penghujung, ada banyak yang perlu saya syukuri dan benahi. 

Hal yang paling saya syukuri adalah adanya rasa rindu. Rindu saya artikan sebagai bentuk kasih sayang untuk bertemu, untuk memperbaiki kesalahan, dan rindu untuk berbuat sesuatu yang baik. Tak sedikit di antaranya dalam perjalanan maret saya diwarnai dengan berita-berita. Jika hal itu baik maka akan jadi pelajaran berharga, jika itu buruk dan cukup berat maka saya acap kali mengunjungi perpustakaan. Perpustakaan sebagai tempat saya untuk berlari menyembunyikan kesedihan dan kerinduan. Entah sekedar meminjam buku, jajan buku, atau sekedar melihat etalase demi etalase. 

Hal yang paling berkesan saat ke perpustakaan adalah di sana saya beranggapan bahwa ada banyak kisah yang telah dilalui oleh penulis. Mulai dari biasa-biasa saja dibuat dengan sesuatu hal yang luar biasa karena kepiawaiannya. Ada pula kisa yang sangat menyedihkan namun tidak bisa mewakili keadaan kita entah bahasanya yang kurang tertata atau kah kita beda rasa saja. 

Di dalam perpustakaan saya menemukan buku-buku yang cocok untuk saya jadikan sebagai pelampiasan kepenatan. Ada pula buku-buk yang ingin memaksa saya untuk menuntaskannya kemudian seakan ingin menceritakan kepada kerabat kepada sahabat pena dan literasi saya bahwa buku tersebut sangat recommended untuk dikonsumsi bagi orang seperti anda, dan sebagainya. Ada pula buku yang mewajibkan saya untuk membacanya tapi rasanya berat, namun harus dilalui. Proses-proses membaca dan perjalanan tersebut ternyata banyak hikmah di dalamnya. Saya menemukan teka-teki dan jawabannya ada dalam buku itu sendiri. Sehingga tidak heran jika, buku saya jadikan sebagai teman kedua.

Dalam setiap lembaran buku, ada kejujuran di sana yang tergambar oleh penulis. Meski itu fiksi sekalipun. Justru semakin ia fiksi maka semakin ia mengungkap kebenaran. Sebab tulisan fiksi ditulis dari hati yang terkadang tersakiti, semakin ia sakit semakin indah kata-kata fiksi itu (sebut ia puisi). Demikian buku cerpen misalnya, tergambar di dalamnya tokoh-tokoh seakan hidup dan ingin keluar meminta bantuan kepada pembaca bahwa aku ada dalam cerita dan ini nyata. Tolong aku! Maka dengan membaca sebenarnya kita berbagi kesedihan di dalam tokoh fiksi. Kita berbagi dengan penulis. Ada dialog antara penulis dan pembaca melalui kelisanan tersier. Jauh sebelum tulisan itu ada, penulis sudah mengukir nama-nama, mimik atas respon pembaca hingga hal-hal yang di luar nalar atu out of the box. Demikianlah buku hingga menjadi teman sepi pada setiap orang yang kesepian. Di dalam buku ia bahagia.

Buku-buku juga bisa menyelamatkan waktu-waktu saya yang sejak kehadiran media sosial selalu saja mengetuk TikTok mata dan pikiran saya. Meski pada dasarnya media sosial adalah media hiburan, pencarian informasi, komunikasi dan juga bisnis namun jika saya di layar handphone terkadang tidak sadar meluangkan waktu berjam-jam. Namun sejak saya berteman dengan buku maka akan ada selalu respon darinya yang membuat saya untuk berkisah atas apa yang ada dalam buku.

Terlebih di bulan Maret ini ada banyak peristiwa penting sebut ia Nyepi dengan puasanya, ramadan dengan puasanya, dan perayaan keagamaan lainnya hingga peristiwa penting lainnya untuk mengajak kita hadir di dalamnya. Dengan membiasakan diri saya berkunjung ke perpustakaan dan memesan buku apa saja, pada akhirnya peristiwa berat akan jadi ringan. Peristiwa duka cita akan menjadi suka cita. Peristiwa politik akan menjadi hal biasa saja yang numpang lewat di benak saya. Berbeda dengan buku bahwa ada beberapa diksi dna terma baru yang terkadang membuat selera humor saya semakin jenaka, selera akademik saya semakin lebih ilmiah atau akademis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun