Jadi blogger adalah impian saya sedari dulu. Beberapa hal yang ingin kita tuangkan ke dalam wujud bahasa tulis, namun keterbatasan medium menjadi sulit. Sesekali mengumpan ide ke media-media baik konvensional maupun media online lainnya, terkadang saya kurang mendapatkan tanggapan balik.Â
Rasa kecewa dan minder pun menghampiri saya. Sehingga saya berfikir bisa saja tulisan saya kurang bermutu, tidak pasaran, atau kurang update. Sengaja sering masukkan artikel pada beberapa media tersebut sebab keinginan untuk jadi penulis sangat kuat, namun tidak sedikit di antaranya yang memuat.
 Pada akhirnya saya mencari cara agar bisa menyimpan tulisan tanpa harus di kepala yang sesekali hilang jika terbentur, di buku catatan yang setiap saat bisa basah atau sobek, atau di laptop yang kita tidak bisa ukur ketahanannya. Ingin membukukan namun tidak semudah mencari penerbit. Di sisi lain jika sudah terbit belum tentu laku pada akhirnya boros kertas dan yang ada hanya berupa eforia bahwa kita sudah jadi penulis buku.
Pencarian pun terus saya lakukan, sebab sebagai orang akademik harus bisa menulis baik secara ilmiha seperti makalah, laporan penelitian dan artikel jurnal. Namun rasanya kurang lengkap sebab semua itu terlalu kaku dan mengurung saya.Â
Dunia ilmiah tersebut menjadi penjarah kadang-kadang tanpa memberikan saya ruang ekspresif. Pada akhirnya di sebuah beranda medsos, seorang warga net memperkenalkan beberapa laman untuk jadi penulis pemula salah satunya adalah media blogger Kompasiana.
Media Kompasiana merupakan paltform bagi para peselancar dalam dunia tulis menulis.  Kompasiana adalah media sosial khas Indonesia dengan platform tegas. Penulis bisa menulis bebas tentu dengan nilai-nilai yang ada dalam dunia tulis menulis seperti tidka boleh menciplak atau plagiat. Harus membangun jejaring pertemenan yang se-frekwensi di blogger ini agar bisa saling suppor, slaing kritik satu sama lain atas tulisan yang ada.Â
Pernah suatu ketika saya menulis judul yang sifatnya sangat provokatif akhirnya dikatai oleh pengguna lainnya. Akhirnya saya sadari bahwa itu terlalu keras buat pembaca yang tidak sejalan, akhirnya mencari jalan netral.Â
Di awal jadi kompasianer tentu sering dapat notif dari admin terkait tulisan yang tidak boleh mengandung unsur promosi agar tidak melahirkan unsur yang tidak adil sebab promosi tanpa sistem kerja sama yang baik dapat merugikan media yang satu namun menguntungkan pihak lain.Â
Menulis di laman kompasianan tentu dengan motif yang jelas, namun terkait passion masih meraba-raba, yang terpenting adalah berbagi dan menjalin koneksi sebagaimana taglinenya snediri yakni "Sharing & Connecting".Â
Sehingga di dalamnya tidak satu warna tulisan saja melainkan bisa berbagai hal menarik sesuai kecenderungan pengguna misalnya saya sebagai peneliti dalam bisang ilmu humnaiora akan menemukan berbagai hal menarik baik sebagai sumber inspirasi maupun referensi serta arah kepenulisan saya.