Terkait pembengkakan jamaah tarawih di masjid tertentu dan kehilangan sebagian jamaah di masjid lainnya adalah dua kondisi yang berbeda namun bisa saja satu persoalan yang sama. Pertama jamaah tarawih pada masjid tertentu akan semakin bertambah. Pada konteks lain, jamaah masjid tarawih di tempat lain akan semakin berkurang. Kedua kondisi ini sering terjadi setiap tahun pada bulan suci ramadan.
Jamaah tarawih pada suatu masjid di awal ramadan akan kelihatan banyak sekali dan bahkan masjid tertentu seakan penuh tak ada ruang bagi jamaah yang datang terlambat. Bahkan sebaliknya bahwa bertambahnya jamaah lantaran berada pada akhir ramadan dan kebanyakan orang shalat tarawih di kampung halaman masing-masing. Motivasi lain atas antuasiasme jamaah adalah karena adanya animo untuk menyambut bulan suci ramadan. Terlebih lepas pandemi, tak ada lagi pelarangan untuk berkumpul dan shalat berjamaah di masjid.Â
Hal ini juga menjadi pemicu akan kerinduan masyarakat untuk semakin antusias datang ke masjid di awal ramadan. Faktor lainnya adalah beberapa masyarakat belum melakukan aktivitas mudik atau pulang kampung. Sehingga mereka masih menumpuk di satu titik, misalnya di masjid di perkotaan tempat mereka sedang mencari rezeki atau sedang kuliah serta sedang urusan lain seperti kawin mawin dan sebagainya.
Faktor lain yang juga dapat menyebabkan pembengkakan jamaah tarawih adalah adanya upaya takmir masjid untuk mendatangkan banyak jamaah. Salah satunya adalah kegiatan amaliah ramadan seperti buka puasa bersama, sahur bersama, penceramah sebelum dan sesudah shalat tarawih serta kuliah ramadan seputar isu-isu terkait keislaman. Pada masjid tertentu telah mengumumkan menu buka puasa dan menu sahur bersama. Adanya informasi tersebut sangat membantu mendekatkan jamaah masjid untuk ikut shalat tarawih karena adanya kedekatan dengan takmir masjid dan suasana masjid.
Demikian dengan kegiatan amaliah ramadan beberapa masjid sudah mengumumkan para dai dan tokoh yang akan hadir. Hadirnya publik figur dalam mengisi kegiatan amaliah ramadan akan mendatangkan jamaah sehingga terkadang ada pembengkakan jamaah. Selain itu juga terkadang takmir masjid menghadirkan imam shalat dengan bacaan yang baik, atau tarawihnya hanya 8 rakaat.
Kehilangan jamaah tarawih pada masjid tertentu bisa berbanding terbalik dengan faktor pembengkakan jamaah bisa juga karena faktor lain. Salah satunya adalah jika jamaah sudah berkunjung ke masjid A dan merasa nyaman untuk beribadah maka ia akan tetap datang keesokan harinya demikian sebaliknya. Namun faktor lain bahwa seiring dengan berangsurnya pelaksanaan ibadah tarawih memang jamaah juga secara perlahan berangsur bahkan menghilang. Faktor ini sudah menjadi fenomena umum karena kesibukan di rumah maupun karena sedang menyiapkan persiapan idul fitri dan bahkan sedang dalam perjalanan mudik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H