Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/ Writer

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Marbot dan Tugas Imam

23 Maret 2023   06:56 Diperbarui: 23 Maret 2023   07:53 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi marbot, sumber foto: darunnun.com

Pukul 19.40 waktu Indonesia bagian tengah menandakan sudah masuk jadwal shalat Isya. Genderang sudah dipukul berkali-kali menandakan awal ramdan kali ini dimulai. Sidang Isbat pun sudah dilaksanakan dan jamaah menyaksikan siaran langsung tersebut pada layar Tivi masjid yang digantung di bawah jam dinding. Jamaah sedari tadi merapikan saf tanpa ada perintah dari pimpinan shalat. Pa Marbot sedari tadi kebingungan, ia tak berhenti menengok ke belakang seakan mencari-cari seseorang. Saf laki-laki di depan sudah penuh, sebagian jamaah laki-laki yang datang dari awal sudah shalat sunat rawatib dua rakaat, bahkan ada sebagian sedang khusyu sembari menunggu aba-aba kapan dimulainya shalat isya.

Mengingat di kompleks masjid pada kampung Belanga tersebut merupakan kompleks perumahan warga sipil dan separuh lagi adalah TNI. Konon awal berdirinya kampung dan kompleks perumahan tersebut dikerjasamakan dengan dinas terkait sehingga memudahkan warga untuk melakukan angsuran perumahan subsidi. Seiring berjalannya waktu perumahan subsidi dianggap tidak layak huni sehingga hanya 15 % persen warga sipil yang mengisinya. Dari pada terbangun sia-sia pada akhirnya dikerjasamakan lagi antara pemerintah Mubeng, pihak pengembang dan koperasi TNI atau pensiunan TNI. 

Sehingga lambat laun terisi juga dari kalangan TNI aktif namun mereka rata-rata ditugaskan di luar provinsi saat aktif akhirnya rumah mereka kosong. Bahkan banyak di antaranya tidak pernah berkunjung melihat rumah atas nama dirinya. Dari pada kosong begitu saja, kemudian pengembang menyerahkan ke warga sipil untuk mengisinya. Demikian pula warna jamaah masjid tersebut antara lain warga sipil baik pemilik rumah maupun warga sekitar, TNI, dan para penghuni sewa.

Jarum jam seakan memburu angka 12 menandakan hampir lagi menunjukkan pukul 20.00 wita. Salah seorang jamaah laki-laki mendorong pak Marbot, salah seorang lainnya menariknya dengan keras. Ia pun memimpin shalat isya. Selepas shalat isya, sebagai malam pembuka ia harus menyampaikan tata cara shalat tarawih di kampung itu, mengingat mereka kurang lebih puluhan suku yang berbeda. Mulai suku Bugis, Makassar, Tae, Massenrengpulu, Dentong, Konjo, Jawa, Sunda, Buton, Toraja, Batak, Minahasa. 

Ia terpaksa naik mimbar kali pertamanya seumur hidup untuk membacakan hal penting lainnya selain tata cara shalat tarawih yakni terkait kegiatan di masjid selama ramadhan, anak-anak tidak boleh main petasan, membawa lari celengan, bagi yang ingin buka puasa bersama jangan bawa kue jalangkote (pastel) sebab anak-anak akan berantem jika lihat kue tersebut. Kue jalang kote menu andalan para anak-anak bahkan terkadang habis di piring entah kemana sebelum jam buka tiba.

Assalamu alaikum, saya bapak marbot, mohon maaf pak RT dan pak Imam tidak hadir, wakil imam dan pengurus lainnya belum lengkap.  Pa RT sedang di masjid kabupaten bersama rombongan desa untuk tarawih bersama dengan bupati. Sementara pa Imam masjid ini adalah imam yang baru dilantik oleh Bupati pekan lalu, besok dia akan perkenalkan diri. Hari ini ia berhalangan kata seorang remaja yang mengantar surat ini untuk dibaca. Baik info pertama ramadhan jatuh pada tanggal 23 Maret 2022, dan lebaran pada tanggal 21 April 2023 untuk Indonesia bagian barat, Indonesia bagian timur wajib puasa tanggal 21 sebab belum nampak hilal sehingga lebaran mereka tanggal 22 April. Kita sedang di Indonesia tengah berarti boleh lebaran di hari itu atau besoknya, namun baiknya kita ikuti anjuran pemerintah provinsi. Informasi berikutnya tidak ada buka puasa bersama kalau ada yang mau berdonasi menu buka puasa silahkan baik baru makanan maupun uang tetapi jangan membawa jalankote sebab anak-anak akan ngiler dan pasti akan buka puasa sebelum waktunya tiba. Saya selaku imam masjid tidak menanggung dosanya. Petasan juga tidak boleh diledakkan di sekitar masjid demikian celengan jangan dicuri sebab itu untuk bayar iuran listrik dan PDAM masjid kita, selaku imam masjid saya tidak bertanggung jawab jika anak bapak ibu di penjara lantaran petasan dan pencurian uang celengan. Saya hanya bisa besuk kebetulan pagar rumah saya berdampingan dengan LAPAS kelas untuk Anak-Anak Mubeng. Demikian penyampaian saya selaku imam masjid Belanga.

Wassalam.

Marbot berhasil membacakan pengumuman dengan baik tanpa ada kesalahan membaca yang fatal.

Masalah berikutnya adalah siapa yang akan pimpin shalat tarawih, pak Imam dan RT tidak datang demikian. hampir semua jamaah bisa pimpin sehat tetapi mereka menghargai pa Marbot yang serba bisa itu. Jamaah lelaki pada saf depan sengaja tidak memberi akses pa Marbot untuk ke masuk pada saf pertama atau pun ke saf belakang. Dengan paksaan jamaah ia harus pimpin shalat tarawih secara berjamaah.

Hujan tiba-tiba turun deras hingga jaringan kabel toa masjid rusak di atap, memang dua hari ini ada pengumuman BMKG bahwa tanggal 22 Maret ada hujan disertai petir di 20 provinsi di Indonesia. Shalat tetap dilanjutkan hingga akhir, jamaah perempuan dan di luar masjid hanya mengikuti gerakan jamaah di depannya atau di samping kiri kanannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun