Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bungaku Layu

19 Maret 2023   10:41 Diperbarui: 19 Maret 2023   10:52 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bungaku layu, sumber foto: icon-icons

Aku yang memetik bunga itu sebelum mekar, lalu ku semai di halaman rumahku,  dengan rumah yang telanjang, compang-camping, dengan halaman tanpa pagar.

Bunga itu tumbuh subur, tak pernah aku siram dengan baik, ia menjalar hingga beranak pinang, hingga tiba saatnya ia bertanya kepada tanah, aku ini bunga tapi kau beri aku tanah apa, ia bertanya ke halaman, aku ini bunga tapi kau biarkan aku tumbuh dengan tanaman berduri, tanah dan halaman tak mampu menjawab.

"Aku ini bunga, yang tumbuh dengan kupu-kupu, tapi kenapa? Kau pingit aku, lalu kau semai, membiarkan aku tumbuh mengakar di atas halaman rumah telanjang, tak ada kupu kupu yang datang, kau biarkan aku menjalar layaknya pohon beringin, kau tak pernah sadar, Sampai kapan? kau biarkan aku layu; ia mengadu tersedu-sedu"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun