Angin sore yang kau kirim, sudah ku baca. Semoga saja angin timur laut mengantar pesan rindu yang aku kirim semalam.Â
Jika saja pagi ia tiba, segera balas dengan senyuman. Angin sore kemarin tiba tanpa ragu. Ia masuk lewat jendela kamar, tanpa malu.Â
Membisik Ku Sepoi nan lembut. Nasi ku makan, bersama uapnya, kopi ku minum, ia beraroma, memasuki relung hati, sembari merayu, pulanglah! Jika masih ada rindu, pulanglah jika masih ada kasih.Â
Lewat angin sore itu, ku titipkan rindu. Aku masih sedang perjalanan menuju, belum sampai, di depan sudah ada arah menuntunku, tunggulah kasih dan rinduku tak berubah, hanya saja di perjalanan ini aku masih belum sanggup memberi kepastian, tapi yakinlah, kelak jika asa menanti, kita akan berbincang di taman bunga lalu ke kebun teh, menikmati angin yang selalu Sepoi, nan setia penghubung rindu, kekasih. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H