Akar pohon mencari makanannya sendiri, menjalar ke dalam tanah paling dalam, mengantar, memberi makan kepada batang tubuh, tangkai, hingga daun. Akar Lah yang paling tabah dalam kisah cinta itu. Cintanya tak pernah usang kepada mereka, penuh cinta.
Batang tak pernah ragu, berbagi kasih kepada akar, kepada tangkai, kepada daun, sesekali kepada buah, jika ada. batang menjadi jembatan, menjadi rumah, menjadi apa saja semampunya. Batang menjadi kokoh, ia tak pernah pura-pura rapuh meski sedikit demi sedikit dari atas jatuh satu persatu, entah itu tangkai, daun, atau buah jika ada.
Tangkai mengantar kemana daun akan melepas, melebar, melengkung, hingga bercabang-cabang. tangkai me-muda dan menua hingga jatuh, tangkai mengantar buah jika ada, tangkai begitu kurus kering demi menjaga cintanya kepada segenap.
Daun, sungguh takut meninggi, toh jika ketinggian aku akan jatuh juga, daun sungguh takut kepada angin hujan, ia gemetar setiap bulan bulan desember, januari hingga maret, demikian kepada BMKG pemberi informasi kepadanya, hingga ia terkadang jatuh sebelum menua.Â
Buah jika ada, memberi nilai kepada nama pohon, bukan pada nama akar tangkai dan cuaca, buah toh jika ada ia melekat di mana kita mencari pohon, selalu ada kalau toh jika ia ada.
mereka saling mencintai dengan segenap tak pernah keliru apalagi cemburu, konon Kisah cinta di antara mereka tidak pernah pisah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H