Apa kabar dirimu, kunanti sore itu
Yang berselandang biru
Di tepi waktu
menantimu berlabuh
sembari kusiapkan payung
Sejak di ujung kemarau hingga ujung penghujan
Agar bisa berteduh dari debu kemarau, pada siang
Atau pada malam hari, dari tempias hujan
Lalu huruf demi huruf jatuh dari ganggang payung
Dibasuh angin dan tangis, kau memilih sapu tangan
 masih ada huruf namamu pada sisa hujan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!