Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lalu Aku Beranjak

2 April 2020   21:30 Diperbarui: 3 April 2023   22:25 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nampak gubuk kosong seperti tak bertiang

Beratapkan langit, berdinding angin sisa kemarau

Atau dari tempias hujan pada musimnya

Pada subuh menjelang pagi mengajak sepi. 

Kuingin mengisi sunyi.

Menggelar ramai.

Mungkin lebih mudah memilah kopi, gulu, air di dalam gelas

Sendok mengaduk lalu, tinta mengadu. 

Mendebatnya menengok purba.

Atau memilah yang mati, yang pulih

Telinga kupasang rapat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun