Mohon tunggu...
Andi MuhSaleh
Andi MuhSaleh Mohon Tunggu... Guru - Andi_saleh19

doakan semoga Bisa aktif terus menulis di kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Membaca Buang-buang Waktu Saja

15 Januari 2022   15:42 Diperbarui: 15 Januari 2022   15:45 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

untuk apa membaca, lebih baik pergi kerja saja bisa dapat uang, seperti itulah yang bisa saya simpulkan setelah mengadakan perpustakaan umum di dusunnya.

awalnya saat melakukan cek lokasi untuk bakti sosial, kami menganggap masalah yang vital dan harus segera di berikan solusi adalah literasi pada dusun tersebut, masih banyak anak-anak sekolah dasar, remaja bahkan orang tua yang buta huruf. karena alasan tersebut kami memasukkan satu agenda yaitu perpustakaan umum yang diharapkan nantinya bisa menjadi solusi kecil untuk buta huruf di dusun tersebut.

walaupun hanya 4 hari efektif pelaksanaan bakti sosial di dusun tersebut tetapi kami bisa mengubah rumah kayu yang kurang layak huni menjadi perpustakaan umum dalam kurung waktu 2 hari. dengan sedikit perombakan pada dinding agak terlihat semi indoor dan di cat untuk menarik perhatian anak-anak serta mengisi buku yang terbilang cukup banyak (buku 2 karung pupuk dari kantor desa, hasil donasi teman-teman serta dari bantuan pemerintah untuk sekolah). perpustakaan umum ini terletak di seberang jalan masjid yang bersampingan dengan sekolah dasar.

kami meninggalkan lokasi bakti sosial dengan sedikit bantuan sosial berupa tenaga dan ilmu yang di dapat bangku sekolah dan kampus.

dua hal penting yang sangat kami harapkan berguna nantinya yaitu perpustakaan umum dan taman baca sekolah, semoga siswa menggunakan taman baca di waktu istirahatnya untuk membaca dan di sore hari datang ke perpustakaan umum membaca atau menulis.

setelah beberapa pekan, kami mendapat kabar melalui pesan whatsapp berupa foto kondisi perpustakaan umum dan taman baca. yah sangat jauh dari yang di bayangkan, taman baca menjadi tempat bermain bahkan sarana untuk membaca di jadikan alat bermain serta perpustakaan umum bukunya berhamburan yang terlihat seperti tidak terawat atau tidak terurus.

secara pribadi, ada rasa kecewa dengan kabar ini di lain sisi membuat saya berpikir kembali, " kenapa bisa seperti ini ? ", pasti ada yang kurang tepat antara kami, perpustakaan umumnya atau warganya. apakah kami yang salah memberikan solusi untuk masalah literasi, apakah perpustakaannya kurang menarik dan membuat nyaman warga disana, atau memang warganya yang tidak tertarik untuk membaca atau belajar membaca.

ini adalah tamparan bagi saya secara pribadi, sepertinya perpustakaan umum ini adalah hanya kemauan kami mahasiswa terhadap warga disana bukan harapan dari warga.

awalnya saya mengira dengan adanya perpustakaan umum serta taman baca, warga serta anak-anak akan sedikit termotivasi untuk membaca dikarenakan tersedianya sarana, tetapi setelah melihat hasil dari apa yang kami lakukan saya bisa mengevaluasi bahwa mengadakan perpustakaan umum di suatu tempat yang masih minim literasi atau minat baca adalah buka solusi utama melainkan hanya penunjang dan untuk solusi utama serta paling penting adalah menanamkan mindset ke warga atau siswa bagaimana pentingnya membaca untuk sekarang dan masa depan baik secara pribadi maupun sosial, bagaimana perbandingan orang bisa membaca dan tidak membaca.

inti dari evaluasi kegiatan ini bagi saya, yang pertama di bangun adalah mindset tentang pentingnya membaca dan menjadikan membaca sebagai kebutuhan primer yang mana jika itu sudah tertanam dalam diri seseorang, bahkan jika tidak ada pun buku yang bisa di baca dia akan mencari bila perlu dia keluar dari daerahnya hanya untuk mencari sesuatu yang bisa dia baca agar kebutuhannya terpenuhi.

mari merubah mindset membaca itu sebagai kebutuhan seperti mereka yang menjadikan narkoba sebagai candu yang akan sakaw jika tidak mengkomsumsi dalam sehari begitupun dengan membaca yang sakaw jika belum membaca dalam sehari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun