Mohon tunggu...
Andi Sahtiani Jahrir
Andi Sahtiani Jahrir Mohon Tunggu... -

mari berbagi ilmu pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perbedaan Sekolah Swasta dan Sekolah Negeri

2 April 2017   18:41 Diperbarui: 4 April 2017   15:16 21359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

sekolah negeri adalah sekolah yang dioperasikan/disediakan oleh negara (pemerintah) dengan segala fasilitas gratis, mulai dari kelas hingga guru digaji oleh pemerintah untuk memberikan fasilitas kepada rakyat Indonesia. Sedangkan sekolah swasta adalah sekolah yang diperasikan oleh pihak swasta. Namun pada kenyataan, banyak orang tua memilih sekolah swasta dengan rela mengeluarkan uang SPP yang banyak setiap bulannya hanya untuk mendapatkan fasilitas belajar nyaman baik dari sekolah maupun dari pengajarnya.

Terdapat beberapa perbedaan yang mendasar antara guru yang mengajara di sekolah negeri dan sekolah swasta. Jika ditinjau dari latar belakang pendidikannya boleh dikatakan sama, tetapi terdapat perbedaan dari segi perhatian terhadap anak didiknya, kurikulum, pola mengajar, dan lain-lain.

Pola mengajar guru di sekolah negeri cenderung tidak memiliki inovasi dalam mengajar, format pengajarannya satu arah dengan cara menghafal textbook,memahami materi dengan mendengarkan guru, sehingga murid sekolah negeri susah dalam beragumentasi (Sanggedi dan Gozali, 2011), sedangkan murid swasta banyak melakukan presentasi di depan kelas, adu argumentasi, sehingga murid swasta lebih cenderung pandai dalam mengungkapkan pendapatnya (sangdedi, 2010).  

Contoh yang dialami oleh salah satu orang tua di SDN Malengkeri 1 saat memberi kritikan kepada guru kelas 2 mengenai cara mengajarnya yang kurang efektif. Orang tua siswa malah dibalas dengan perkataan pedas dari sang guru, “Pindahkan saja anak Anda di sekolah swasta jika anak Anda ingin lebih berkualitas.”.  

Dari segi perhatian, guru sekolah swasta karena daya tampung sekolah negeri lebih banyak daripada sekolah swasta menyebabkan sering terjadi kegaduhan oleh teman-temannya yang membuat konsentrasi murid terganggu, sehingga perhatian guru pun sulit dibagi yang menyebabkan guru sulit mengetahui kemampuan dan pemahaman masing-masing siswa, bahkan tidak sedikit guru di sekolah negeri hanya sekadar masuk memberikan materi hari itu.

Dari segi kurikulum, “Sekolah negeri, baik SSN, RSBI, maupun SBI mau tidak mau harus menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah distandarisasi oleh Depdiknas, sedangkan sekolah swasta/swasta internasional umumnya menggunakan kurikulum internasional sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikannya, seperti kurikulum Cambridge, New York, Australia, New South Wales, dan Singapura.” (Risma, 2011)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun