Mohon tunggu...
Andi Sahri
Andi Sahri Mohon Tunggu... -

pikiranku ..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Objektivitas Berpikir Djoharnisti?

30 Juli 2012   14:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:26 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sebuah pertanyaan yang sering terbersit di benak saya tatkala berdebat dengan Djoharnisti di forum-forum, khususnya " golongan cendikiawan"  pembela djohar yang akhir-akhir ini langka untuk ditemukan (seiring makin banyaknya terungkap bukti  kekurangan  sistem Djohar ).

Tapi pertanyaan itu terjawab ketika saya membuka wall di Forum Diskusi Suporter Indonesia (Grup privat di Facebook dengan keanggotaan terbatas pada kalangan sendiri), di wall tersebut,  ada salah seorang member yang memposting tentang keburukan kinerja Djohar dari segi kompetisi, dan di jawab oleh member lain yang mengatakan.

"antara fanatisme dukungan thd klub dan fanatisme dukungan thd PSSI itu sebelas duabelas"

Fanatisme terhadap klub, itu salah satu faktor yang ternyata turut mempengaruhi obyektifitas cara pandang dalam menilai, mana pihak yang benar dan mana pihak yang salah, jadi, wajar jika ada kelompok yang mendewakan PSSI, djohar dan Panigoro, karena itu berhubungan dengan keselamatan klub yang didukung.

Tapi, yang jelas,  golongan cendikiawan tidak akan berpikir seperti itu. so.. siapakah mereka? tanyakanlah pada rumput yang bergoyang :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun