Sesuai dengan potensi Indonesia yang memiliki berbagai destinasi wisata, saya mengusulkan Kota Bandung, Jawa Barat sebagai Daerah Pariwisata Khusus. Seperti yang kita ketahui bahwa kondisi topologi Bandung yang unik menjadikan Bandung sebagai kota yang banyak dikunjungi wisatawan sejak dahulu (Kompasiana, 2020).Â
Topologi ini pun berupa daerah datarang tinggi yang dingin tetapi juga memiliki bagian setengah kota sebagai ibukotanya. Hal ini pun membuat wisatawan yang berada di sana tidak lah bosan untuk terus berkunjung ke Kota Bandung.Â
Perkembangan pariwisata Kota Bandung juga didukung oleh ketersediaan dan variasi produk wisata berbagai elemen seperti pengetahuan, sejarah, budaya, heritage, kuliner, belanja, dan lain sebagainya.
Seperti yang diungkapkan sebelumnya, saya ingin mengajukan Kota Bandung sebagai Destinasi Pariwisata Khusus karena topologinya yang unik. Dalam hal ini Bandung yang berada di dataran tinggi yang dikeliling oleh pegunungan pun sangat berpotensi dijadikan hotel ataupun tempat wisata yang bertemakan hutan dan pegunungan.Â
Di mana hal ini sangat berpotensi untuk dijadikan tempat wisata yang ramai pengunjung. Apalagi, wilayah yang cukup dekat dari padatnya ibukota DKI Jakarta membuat masyarakat banyak berkunjung ke Bandung untuk bersantai dan melakukan refreshing.Â
Jarak tempuh antara Jakarta dan Bandung pun hanya membutuhkan waktu kurang lebih dua jam melalui Tol Cipularang. Di mana dalam hal ini jalur akses ke Bandung sangatlah bagus dan mudah diakses.Â
Selain potensi topologi dataran tinggi Bandung yang sangat menarik wisatawan, terdapat juga topologi dataran rendahnya yang dijadikan sebagai pusat Kota Bandung. Di mana terdapat banyak wisata sejarah dan pendidikan yang sangat bermanfaat bagi pelajar, seniman, ataupun wisatawan lainnya.Â
Hal ini terbukti dengan julukan Kota Bandung sebagai wisata bersejarah, khusunya peninggalan dari zaman Perang Belanda. Wisata bersejarah ini dimulai dari kawasan Asia-Afrika, Cikapundung, Gardu Jati, Braga, dan Otista sebagai tempat favorit para pengunjung (Telkom, 2019). Para wisatawan ini pun selalu mengabadikan momen sejarah tersebut dan juga ada yang mencari inspirasi untuk membuat karya mengenai peninggalan zaman Belanda.Â
Di masing-masing kawasan tersebut pun terdapat berbagai museum Geologi, museun Sribaduga, museum konferensi Asia-Afrika, dan lainnya yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar dan kreativitas siswa.Â
Selain itu, beberapa wisatawan pun dapat mengunjungi berbagai institusi di Bandung seperti ITB, UNPAD, dan UNPAR yang mana dapat mencari tahu pendaftaran di institusi tersebut ataupun mengetahui kondisi sekitar institusi tersebut.Â
Selain itu, daerah pariwisata yang baik juga harus didukung dengan wisata kuliner yang baik pula. Hal ini dijadikan sebagai penunjang dari terkenalnya daerah pariwisata tersebut.Â