Mohon tunggu...
Aldo
Aldo Mohon Tunggu... Lainnya - Pengungkap informasi, perangkai cerita, dan pengagum tata visual

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ancaman Eksistensial dari Garuda Indonesia: Berinovasi atau Tergerus?

8 April 2024   15:31 Diperbarui: 8 April 2024   15:40 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Layanan Kabin dari Garuda Indonesia (Sumber: Skytrax)

Konsekuensi Ketidakaktifan dan Perlunya Jalan Maju

Kelambanan Garuda Indonesia di bidang-bidang strategis ini membawa banyak risiko, bukan hanya terhadap perusahaan milik negara tersebut, tetapi juga sektor pariwisata Indonesia. Pesaing dengan armada modern, jaringan yang lebih luas, dan produk dalam penerbangan yang unggul berpotensi akan mengambil alih penumpang yang seharusnya dapat dilayani oleh Garuda Indonesia, terutama pelancong premium dengan pengeluaran tinggi. Mengoperasikan pesawat lama dan memiliki konektivitas terbatas ke pasar yang diminati dapat menghambat pertumbuhan pendapatan, sementara biaya operasi yang lebih tinggi semakin merusak profitabilitas. Dianggap tertinggal dalam inovasi dan pengalaman penumpang dapat mengikis reputasi Garuda Indonesia, membahayakan loyalitas pelanggan, termasuk yang telah bergabung pada layanan frequent-flyer GarudaMiles.

Untuk merevitalisasi posisinya, Garuda Indonesia harus bertindak tegas. Garuda Indonesia perlu untuk memprioritaskan untuk mempensiunkan pesawat lama secara bertahap dan menggantinya dengan pesawat hemat bahan bakar generasi terbaru. Identifikasi dan kejar rute ke pasar berpotensi tinggi sambil mengkonsolidasikan hub yang ada juga perlu dilakukan. Menjajaki peluang kemitraan atau perjanjian codeshare untuk meningkatkan konektivitas memang menjadi pilihan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan, tetapi pilihan lebih baik tentu memperbarui konfigurasi kabin, mengubah sistem IFE, dan menghadirkan layanan dalam penerbangan yang inovatif untuk menciptakan pengalaman penumpang yang kompetitif. Meskipun keterbatasan keuangan dan dampak dari pandemi COVID-19 tidak diragukan lagi masih membatasi pilihan strategi Garuda Indonesia, seiring pulihnya industri, maskapai nasional ini tentu tidak bisa terus berada di jalur yang lambat. Untuk berkembang lebih pesat seperti dulu, Garuda Indonesia harus merangkul strategi yang lebih berani agar relevan dan kompetitif dalam lanskap penerbangan yang berkembang pesat di kawasan Asia Pasifik dan dunia. Dengan melakukan langkah-langkah yang tepat, Garuda Indonesia dapat kembali ke posisi terdepan dalam industri penerbangan dan menjadi maskapai penerbangan pilihan bagi para wisatawan domestik dan internasional, termasuk kembali jaya dalam posisi maskapai terbaik dunia versi Skytrax.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun