Mohon tunggu...
Andi Rizal
Andi Rizal Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Saya seorang dosen Universitas Bosowa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Sastra(FIPS UNIBOS) lewat media ini akan merilis informasi seputar kegiatan dari Dosen dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Sastra Universitas Bosowa.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Dosen Universitas Bosowa Berdayakan Masyarakat Desa Watang Kassa dengan Teknologi Air Tenaga Surya

22 Oktober 2024   20:23 Diperbarui: 22 Oktober 2024   20:46 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Kegiatan Pengabdian

Pinrang, 22 Oktober 2024 -- Universitas Bosowa kembali menunjukkan komitmennya dalam mengabdikan diri kepada masyarakat melalui program pemberdayaan bertajuk "Pemanfaatan Sistem Penampungan dan Perpipaan Air Berbasis Tenaga Surya" di Desa Watang Kassa, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang. Program ini berlangsung dari tanggal 16 hingga 18 Oktober 2024 dan diikuti oleh Kelompok Tani Mekar Jaya , yang selama ini menghadapi ancaman kekeringan di wilayah mereka. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dukungan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat pada anggaran tahun 2024.

Program inovatif ini bertujuan untuk mengatasi masalah kekeringan serius yang sering melanda desa tersebut, terutama pada musim kemarau yang mengancam produktivitas pertanian. Solusinya adalah teknologi energi surya , yang memungkinkan sistem pelindung dan perpipaan udara memanfaatkan energi matahari untuk menyalurkan udara dari sumber terdekat ke lahan pertanian. Hal ini memberikan para petani akses udara yang lebih stabil, terutama pada musim kemarau, sehingga produktivitas pertanian dapat dipertahankan.

Andi Rizal, M.Pd. , Ketua Tim Pengabdian Universitas Bosowa, menjelaskan pentingnya teknologi berbasis energi terbarukan ini. "Dengan memanfaatkan tenaga surya, kami dapat memberikan solusi ramah lingkungan yang tidak bergantung pada bahan bakar fosil yang mahal. Harapannya, para petani dapat mengatasi kekeringan secara mandiri dengan biaya minimal," ungkap Andi Rizal. Sistem ini memungkinkan udara dipompa menggunakan panel surya dan disimpan dalam penampungan besar sebelum disalurkan ke lahan pertanian melalui jaringan perpipaan.

Kegiatan pemberdayaan ini tidak hanya memperkenalkan teknologi, namun juga memberikan pelatihan kepada petani tentang sistem perawatan dan pengelolaan secara mandiri. Ahmad Swandi , salah satu narasumber, menegaskan bahwa keberhasilan sistem ini diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian. "Dengan pasokan udara yang lebih stabil, tanaman bisa tumbuh lebih baik, dan hasil panen dapat meningkat secara signifikan, yang tentu berdampak positif bagi kesejahteraan petani," jelasnya.

Salah satu anggota Kelompok Tani Mekar Jaya, Bapak Mansur , menyampaikan rasa terima kasihnya. Menurutnya, kekeringan yang terjadi secara alami telah menghambat produktivitas pertanian. "Dengan adanya teknologi ini, kami berharap masalah air bisa teratasi, dan hasil panen kami akan lebih baik ke depannya," ujarnya penuh harap.

Respon masyarakat setempat terhadap program ini sangat positif. Mereka mengapresiasi inovasi teknologi yang tidak hanya membantu masalah udara, tetapi juga berpotensi meningkatkan taraf hidup melalui hasil panen yang lebih baik. Program ini sejalan dengan misi Universitas Bosowa , yang fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dan berkelanjutan.

Kegiatan ini tidak berhenti pada teknologi instalasi. Tim pengabdian juga melibatkan diskusi interaktif dan memberikan pendampingan berkelanjutan kepada para petani agar teknologi ini dapat diterapkan dengan efektif. Dengan demikian, Kelompok Tani Mekar Jaya diharapkan dapat mandiri dalam memanfaatkan teknologi air tenaga surya untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka di masa depan.

Program ini juga diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain yang menghadapi tantangan serupa dalam mengatasi masalah kekeringan dan memaksimalkan potensi pertanian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun