Pagi ini aku melihatmu. Duduk berpangku tangan. Jarimu menahan dagu, sementara siku berdiri diatas paha berdampingan dengan dagangan. Bola matamu menari kiri kanan. Seakan menghtung mobil dan motor yang melintas didepan.
Kadang berdiri bersuara jajakan. Sayang tak ada yang menghiraukan. Suaramu masih kalah cemprang dengan suara motor lalu lalang. Hanya laki penjual koran seberang jalan mengawasimu. Sang pelanggan setia, yang selalu membeli dengan setengah harga, sesaat kamu berikan sebelum masukkan sisa dagangan, tentu saja dengan nasi yang mulai mengembun.
Aku akan senang, kamu sudah tidak ada jika melintas sore nanti. Semoga keberkahan datang menemuimu pagi ini. Seiring datangnya sinar yang biasanya malas berselimut mendung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H