Mohon tunggu...
Andira Reoputra
Andira Reoputra Mohon Tunggu... -

Urban and Regional development (planner), Social activities, Politics, and Leadership, Motivator. Penggemar Revalina S Temat. :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Aksi Drama Penyandraan di Philipin

23 Agustus 2010   17:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:46 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_236744" align="aligncenter" width="400" caption="Aksi Penyandraan hingga malam hari (CBC.com)"][/caption]

Hari ini saya ingin memberikan informasi mengenai penyandraan yang ada di Philipin. Pada khasus penyandraan ini menyandra turi dari Hongkong dan Korea. Penyandra bernama Mendoza. Dimana dia adalah seorang Anggota PNP (Philippines Nasional Police) berpangkat Kapten. Penyandraan ini di lakukan atas dasar kemarahan mengenai pemecataan Mendoza dari kepolisan Philipin. Penanganan penyandraan ini dilakukan oleh SWOT Manila Police District (MPD). Office of the Ombudsman Philipin menerima tawaran dari Mendoza yang hanya meriview khasus dari Mendoza tersebut. Dengan bersenjata senapan jenis M-16 ia melakukan aksinya tersebut. Ia mengaku kecewa setelah dipecat. Pembajakan ini ia lakukan dalam upaya untuk bisa bertugas sebagai anggota polisi.

Kejadian penyandraan ini dimulai pada pukul 7 pagi hingga 9 malam waktu Philipin. Waktu philipin lebih cepat satu jam dari WIB. Aksi penyandraan ini dilakukan di Quirino Grandstand, Manila. Keberadaan aksi ini sangat memukau masyarakat Ibu kota Philipin. Dalam aksi penyandraan dilaukan di dalam bus turis yang membawa turis Korea dengan Hongokong. Ada sekitar 15 orang yang di sandra oleh Mendoza. Penyanamdraan ini terbilang sangat alot penanganannya. Terlihat pada pertama kali negosiator dari PNP tidak begitu sukses dan akhirnya Mendoza menembak salah satu sandra yang ada. Sampai dengan negosiator  dari seorang sanak family Mendoza tetap saja tidak bisa melulihkan aksi sandra tersebut.

Peristiwa ini memakan waktu yang sangat lama sehingga aksi ini di tonton oleh masyarakat dan di siarkan langsung oleh salah satu stasiun tv lokal. Sampai jam 8.22 malam salah satu warga sipil yang menonton kejadian aksi ini terkena tembakan di kakinya. Memang police line untuk aksi ini hanya sekitar 200 meter dari tempat kejadian perkara. Selama proses penyandraan ini baku tembak antara Polisi dan Mendoza semakin tidak terarah. Sehingga pada sore hari kemujuran pada supir bus turis itu yang bisa lolos dari Mendoza. Dengan berlari dan berteriak "patai na lahat" dengan bahasa tagalog yang artinya semua mati. Dengan larinya supir itu yang selamat polisi menganalisis untuk menyergap si pelaku (Mendoza)

Kejadian drama penyandraan ini memaksa pihak internasional seperti US Embassy untuk ikut membantu bahkan ingin melakukan aksi penangan tersebut. Pada akhirnya polisi memasukan gas kedalam bis yang mengakibatkan Mendoza tidak bisa bergerak dan sniperpun membidiknya hingga Mendoza mati dengan membuang badan keluar kaca pintu. Jam 8:48 malam sandra mulai keluar hanya 5 orang yang selamat dari 15 orang di Bus tersebut. Hingga proses pembersihan sandra di dalam bus diperkirakan sampai dengan jam 9 malam.

[caption id="attachment_236742" align="aligncenter" width="400" caption="Proses negoisasi pertama kali (CBC.com)"][/caption] [caption id="attachment_236741" align="aligncenter" width="400" caption="Mendoza dengan memakai pakaian Polisi (cbc.com) "][/caption] [caption id="attachment_236740" align="aligncenter" width="400" caption="Aksi pengepunagn bis hingga malam hari (bcb.com)"][/caption] [caption id="attachment_236739" align="aligncenter" width="400" caption="bebasnya anak kecil pada siang hari (cbc.com)"][/caption] [caption id="attachment_236737" align="aligncenter" width="400" caption="Aksi PNP (Philpinnes Nastional Police)"][/caption] oleh: Andira Reoputra, ST(Ketua Assosiasi House of Indonesia, Philippines) *Tulisan sebelumnya: KOMENTAR PRESIDEN SBY SELALU MENGGEMASKAN Dunia Pendidikan Belum Merdeka Dukung Adanya Pengadilan Lingkungan Ada Korupsi Hak Penggunaan Jalan oleh Presiden dan Pejabat RI TKI ala Ibu Sri Mulyani Citra Presenter Politik TV Indonesia Polisi Lalu Lintas di hapuskan saja !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun