Mohon tunggu...
Yuga Andirama
Yuga Andirama Mohon Tunggu... Freelancer - Humanis

Gemar membaca dan menulis puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perang Lapang

20 November 2022   11:15 Diperbarui: 20 November 2022   11:17 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:Lirih/dokpri

Piala dunia dan pertanyaan
melintas tanpa jawaban tuntas.
Tentang perang. Dan kepala yang macan
dijinak kata sportivitas.

Di atas lapangan dan satu bola.
Kautahu. Wajah bisa saja tersinggung sikut menyela
dan kaki-kaki kapan saja bisa salah mengarah kepala.
Namun, lapang. Tidak menjadikan perang amarah menyala.

Piala dunia dan pertanyaan
tentang perang. Apakah kita hanya rindu ada pahlawan
atau telah tertawan? Dan bukan sekadar bermain
di dunia yang penuh amin.

Baca juga: Dingin Ruang Ungu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun