Mohon tunggu...
Yuga Andirama
Yuga Andirama Mohon Tunggu... Freelancer - Humanis

Gemar membaca dan menulis puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tiang untuk Mencatat Malam

20 April 2022   14:11 Diperbarui: 20 April 2022   14:15 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Lirih/dokpri

Tangan-tanganku.
Ingin mencatat malam 
seribu bulan dalam ganjil 
malam-malam akhir. 

Akan tetapi, 
Sang Pena diam. 
Gemetar tangan-tangan! Aku 
merasai dingin kilasan. 

Harus kuperbaiki! 
Tiang bolong berlubang. 
Yang miring menopang tubuh 
untuk mencatat malam seribu. 

Puisi Menarik Lainnya: Selaras Kendi Nusantara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun