Ibu puisi
tiada henti
menerus tulus.
Ia menyala kembali
kata yang nyaris
habis-padam ditiup
angin kering.
Ibu puisi berkata,
"biar semesta tak gulita."Â
Puisi Menarik Lainnya: Tanggal Tua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!