Mohon tunggu...
Andira Celina
Andira Celina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi IAIN Pekalongan

Sambat Boleh Tetapi Tetap Semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aktualisasi Paham Ahlussunnah Wal Jamaah Bagi Kehidupan Generasi Milenial

25 Desember 2021   12:19 Diperbarui: 25 Desember 2021   12:41 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Andira Celina PGMI E

Aswaja itu sebuah nama ajaran dan faham keagamaan yang dipegang kuat oleh kaum Nahdliyyin yang di upayakan dengan maksimal kemampuan agar dapat diwarisi dari generasi tua hingga ke generasi muda dan seterusnya hingga kepada generasi yang akan lahir sepanjang masa. Bahwa paham Aswaja dalam kehidupan generasi milenial dapat dipahami dari beberapa aspek.  Pertama perlu adanya pemahaman secara mendalam pada umat Islam yang berada pada zaman milenial saat ini, makna ahlussunnah Wal Jamaah pada yang benar- benar ada berdasarkan pengertian sederhana bahwa yang benar-benar ada beragama Islam menurut cara berpikir dalam pemahaman Ahlus Sunnah Wal Jamaah ini telah dilakukan umat islam sejak masa Rasulullah Saw. Atau dengan kata lain, para sahabat Nabi merupakan generasi pertama yang menjalani kehidupan beragama islam menurut paham aswaja. Mengikuti langkah mereka kemudian diikuti oleh generasi berikutnya, yakni generasi tabi'in dan generasi tabi'it- tabi'in serta generasi- generasi sesudahnya, termasuk generasi kita sekarang ini. Yang menjadi dasar pertama yang harus menerima hal-hal yang tidak diketahui dalam kehidupan umat islam khususnya pada generasi muslim yang pengikut paham ahlussunnah wal jamaah dengan keinginan setelahnya bisa menjadi pengikut ajaran Rasulullah Saw dan menjalankan Islam sesuai yang disyari'atkan Allah swt.
Perihal mengaktualkan nilai- nilai paham ahlussunnah wal jamaah dalam kehidupan diera milenial dapat dipahami yang pertama dengan meningkatkan Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan keislaman) dan Ukhuwah Wathoniyah (sebangsa walaupun tidak seagama atau satu suku). Adapun dalam hubungannya dengan nilai menjaga keseimbangan, misalnya keseimbangan antara pikiran dan petunjuk dari Allah, umat Islam sangat membutuhkan hal itu dalam penguat kedudukan menjadikan kehidupan yang berjalan yang bertanggung jawab. Memahami pernyataan Aswaja yang menghendaki agar umat islam selalu mengembangkan kesanggupan nalar mereka, sehingga mereka dapat mampu sekali dalam bidang Ilmu dan teknologi. Akan tetapi hal keadaan maju yang diinginkan di generasi milenial adalah hal keadaan maju yang mengindahkan nilai- nilai mengenai perbuatan ajaran tentang baik buruk tentang agama, bukan hal kemajuan yang merusak perhubungan antara dua bagian kehidupan beragama. Dalam hubungannya dengan perbuatan menempatkan ulama sebagai rujukan umat, hal ini sangat diperlukan. Apalagi pada masa generasi milenial ini banyak bermunculan orang yang menampakkan diri menggunakan nama sebagai ahli agama, tidak dikemukakan atas dasar keilmuan yang jelas dan memenuhi syarat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun