Malam makin pucat bosan dan tua. Masih saja kita memesan teguk periuk dunia itu. Haha..inilah hidup..inilah sorga itu.
Sini.. Sini manis..kesini!! Mari kita lanjutkan mengukir dunia, kita kan membuat dunia yang telanjang seutuhnya.
Bukankah negrimu ini memaksamu untuk telanjang juga.
Mari.. Mari kita tumpahkan riuh renyahnya bersama bingar sorga yg kusebut itu.
Jangan takut ini bukan dosa, masilah berdosa penguasa yang menggadai cucu mereka. Terus..terus..terus manis, hingga malam tak lagi kita sebut. Atau sampai negeri ini di pagut maut.
Oleh : Andi Pristiawan.
Pernah saya posting sebagai dinding di halaman Fb saya dengan sedikit gubahan.28 Des 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H