Mohon tunggu...
Andi Prayono
Andi Prayono Mohon Tunggu... Jurnalis - Writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Aktif Generasi Muda dalam Memajukan Bela Negara: Kunci Menuju Masa Depan yang Lebih Kuat

13 Desember 2023   18:25 Diperbarui: 13 Desember 2023   19:03 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menghadapi dinamika global yang semakin kompleks, Bela Negara bukan lagi semata-mata tanggung jawab pemerintah dan aparat keamanan. Melainkan, bela negara menjadi panggilan bagi setiap warga negara untuk berperan aktif dalam mempertahankan, melindungi, dan memajukan kepentingan serta kedaulatan negara. Generasi muda, dengan energi dan ide-ide segar mereka, menjadi pilar utama dalam menjawab panggilan tersebut. Bela negara bukan hanya sekadar bentuk fisik dari kewajiban wajib militer, tetapi juga mencakup aspek-aspek lain seperti partisipasi dalam kegiatan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pertahanan negara (Suriata,2019). Sebagai agen perubahan, generasi muda memiliki peran kunci dalam memastikan bahwa semangat bela negara terus berkobar dan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

Sebuah peran aktif generasi muda dalam memajukan bela negara dapat ditemukan di lingkungan kampus. Sejumlah mahasiswa menunjukkan dedikasi mereka melalui serangkaian kegiatan yang berfokus pada peningkatan kesadaran akan bela negara. Mahasiswa tersebut tidak hanya membatasi diri pada wacana akademis di dalam kelas, tetapi mereka juga aktif menyelenggarakan sosialisasi dan diskusi terkait bela negara di lingkungan kampus. 

Melalui kegiatan ini, mereka berusaha untuk membuka ruang dialog yang inklusif, mengundang partisipasi semua elemen masyarakat kampus, baik dosen, mahasiswa, maupun tenaga kependidikan. Sosialisasi yang dilakukan mencakup berbagai aspek bela negara, mulai dari pemahaman akan sejarah pertahanan negara, hingga urgensi peran setiap individu dalam menjaga kedaulatan dan keamanan. Diskusi-diskusi terbuka dihadiri oleh narasumber yang ahli di bidangnya, memberikan sudut pandang yang beragam dan mendalam mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi oleh negara.

Kegiatan penyuluhan dan edukasi juga menjadi bagian integral dalam upaya bela negara. Generasi muda dapat menyelenggarakan seminar, workshop, atau kampanye informasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan ancaman dan tantangan yang dihadapi oleh negara. Pemahaman tentang sejarah pertahanan nasional, hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta nilai-nilai kebangsaan menjadi pondasi penting untuk membangun kesadaran kolektif. Partisipasi dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan adalah wujud konkret dari bela negara. Generasi muda dapat terlibat dalam kegiatan amal, relawan, atau proyek-proyek sosial yang mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Ini tidak hanya menggalang dukungan masyarakat terhadap mereka, tetapi juga menciptakan ikatan solidaritas dan persatuan di tengah-tengah perbedaan. Pemanfaatan teknologi dan media sosial menjadi aspek modern dalam pelaksanaan kegiatan bela negara. Generasi muda dapat menggunakan platform digital untuk menyebarkan informasi positif, membangun kesadaran, dan merancang kampanye yang mendukung nilai-nilai bela negara (Putra,2021). Aktivitas ini dapat menciptakan ruang diskusi yang inklusif dan memotivasi partisipasi lebih banyak orang.

Tidak hanya itu, mahasiswa sejatinya mengkampanyekan nilai-nilai kebangsaan melalui media sosial dan kegiatan offline. Mereka menciptakan konten-konten edukatif, infografis, dan kampanye-kampanye kecil yang bertujuan untuk mengajak seluruh komunitas kampus untuk ikut berperan dalam memajukan bela negara. Peran aktif generasi muda dalam konteks ini bukan hanya sebatas penciptaan kesadaran semata, tetapi juga merupakan langkah konkret untuk membangun fondasi masa depan yang lebih kokoh. Dengan melibatkan generasi muda, harapannya adalah semangat bela negara akan terus berkembang dan menjadi semakin relevan dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada. Sebagai bagian dari bangsa yang memiliki potensi besar, generasi muda memiliki tanggung jawab moral untuk melibatkan diri secara aktif dalam upaya bela negara. Cara ini, mereka tidak hanya memajukan kepentingan negara, tetapi juga membentuk masa depan yang lebih kuat, tangguh, dan penuh dengan semangat persatuan.

Diharapkan bahwa melalui sosialisasi dan diskusi terkait Bela Negara, masyarakat kampus akan semakin menyadari pentingnya peran setiap individu dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara. Pemahaman yang lebih baik tentang sejarah pertahanan negara serta tantangan yang dihadapi dapat menjadi dasar kuat untuk mendorong partisipasi aktif. Kedua, melalui kampanye-kampanye edukatif yang dilakukan secara kreatif dan inovatif, diharapkan generasi muda dapat menjadi agen perubahan dalam membentuk opini publik yang lebih positif terhadap Bela Negara. Penggunaan media sosial dan berbagai platform lainnya, mereka memiliki potensi besar untuk mencapai khalayak yang lebih luas, termasuk generasi muda di luar lingkungan kampus.

Selain itu, diharapkan bahwa kegiatan ini dapat menjadi pemicu untuk munculnya lebih banyak inisiatif serupa di berbagai perguruan tinggi dan komunitas masyarakat. Semakin banyak generasi muda yang terlibat dalam upaya Bela Negara, semakin besar pula dampak positif yang dapat dihasilkan dalam menguatkan fondasi pertahanan negara. Harapannya adalah bahwa semangat bela negara yang ditanamkan melalui kegiatan ini tidak hanya bersifat temporer, tetapi menjadi bagian integral dari budaya dan nilai-nilai masyarakat. Dengan demikian, generasi muda akan terus menjalankan peran mereka sebagai penjaga dan pengawal kedaulatan negara, membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih kuat dan berdaya. Komitment jangka panjang, keberlanjutan semangat bela negara dari generasi ke generasi akan menjadi landasan untuk membangun bangsa yang mandiri, berkembang, dan berdaya saing tinggi di tingkat global.

Daftar Pustaka 

Putra, M. R. N. (2021). Persebaran Konten Radikal Islamic State Of Iraq Syria Di Media Sosial Sebagai Ancaman Perang Mindset Pada Generasi Muda. Peperangan Asimetris (Pa), 7(1), 1-23.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun