Model Rasional dalam Proses Pengambilan Keputusan
Moch Andi Permana
Mahasiswa Pascasarjana UIN Suna Gunung Djati Bandung
Pengambilan keputusan adalah kegiatan sehari-hari yang melekat pada setiap orang, organisasi, atau bahkan negara. Dalam zaman yang semakin kompleks, tuntutan untuk membuat keputusan yang tepat dan efisien semakin tinggi. Namun, kenyataannya, tidak semua keputusan yang diambil memberikan hasil yang terbaik. Salah satu tantangan utama dalam pengambilan keputusan adalah banyaknya faktor yang mempengaruhi proses tersebut, termasuk faktor internal seperti emosi dan kognisi, serta faktor eksternal seperti lingkungan sosial, budaya, dan tekanan waktu.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi berbagai situasi yang mendorong kita untuk membuat keputusan. Dari pilihan sederhana seperti menentukan menu makanan hingga keputusan yang lebih rumit seperti memilih karier atau investasi. Beberapa fenomena umum yang sering muncul dalam proses pengambilan keputusan adalah:
- Heuristik: Pemikiran yang cepat dan intuitif yang seringkali menyebabkan keputusan yang tidak objektif.
- Bias kognitif: Kecenderungan untuk mengolah informasi dengan cara yang selektif, yang dapat mengaburkan penilaian terhadap situasi.
- Tekanan waktu: Batasan waktu dalam membuat keputusan dapat mengganggu proses pengambilan keputusan yang rasional.
- Informasi yang tidak lengkap: Keterbatasan informasi yang tersedia dapat mengakibatkan keputusan yang kurang optimal.
Dalam ranah hukum, proses pengambilan keputusan memiliki pengaruh yang sangat penting. Keputusan yang dibuat oleh para pembuat kebijakan, hakim, atau penegak hukum dapat mempengaruhi kehidupan banyak individu. Penelitian yuridis mengenai proses pengambilan keputusan bertujuan untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil mengikuti hukum, adil, dan transparan.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis secara mendalam konsep model rasional dalam pengambilan keputusan. Model rasional adalah sebuah kerangka berpikir yang menekankan pada penerapan logika, analisis, dan informasi yang relevan saat mengambil keputusan.
Ada enam langkah yang dapat diambil oleh seorang pemimpin berdasarkan model pengambilan keputusan ini, antara lain:
- Langkah pertama dalam model pengambilan keputusan rasional adalah 'penetapan masalah'. Secara umum, masalah dapat diartikan sebagai adanya ketidakselarasan atau perbedaan antara apa yang seharusnya dilakukan dengan keadaan yang ada saat ini. Bila terdapat celah antara keduanya, maka perlu dicurigai adanya masalah yang harus segera diidentifikasi oleh Pemimpin. Banyak keputusan yang salah dan tidak tepat disebabkan oleh kesalahan mendasar dalam penetapan masalah.
- Langkah kedua, seorang Pemimpin perlu 'mengidentifikasi kriteria keputusan' yang dianggap paling penting dalam menyelesaikan masalah. Pada tahap ini, seorang Pemimpin menentukan apa yang relevan dalam proses pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan nilai, kepentingan, dan pilihan pribadi. Perlu dicatat, identifikasi kriteria ini penting karena apa yang dianggap relevan oleh seorang Pemimpin mungkin tidak sama relevansinya di mata orang lain. Harus ditekankan bahwa segala hal yang tidak diidentifikasi di tahap ini dianggap tidak relevan bagi Pemimpin sebagai pengambil keputusan.
- Langkah ketiga. pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala sekolah bertujuan untuk memperoleh pendapat yang dapat menyelesaikan sebuah masalah dengan metode tertentu agar lebih diterima oleh semua pihak. Permasalahan harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan solusinya harus didasarkan pada pemilihan alternatif terbaik di antara yang ada. Alternatif ini akan muncul melalui proses pengidentifikasian kriteria keputusan. Selanjutnya, beberapa kriteria yang dihasilkan dari pengidentifikasian tersebut dibandingkan untuk menemukan pilihan yang menjadi prioritas utama dari beberapa pilihan lain. Proses ketiga ini disebut 'mempertimbangkan kriteria yang sudah diidentifikasi sebelumnya'.
- Langkah keempat yang dapat diambil oleh seorang pemimpin/Pemimpin adalah mengembangkan alternatif yang dianggap paling mungkin berhasil dalam menyelesaikan masalah.
- Langkah kelima dalam model rasional, yaitu menganalisis dan mengevaluasi alternatif dengan kritis dengan memberi peringkat setiap alternatif berdasarkan kriteria masing-masing. Akhirnya, seorang Pemimpin akan memilih alternatif terbaik dengan melakukan perhitungan keputusan yang optimal. Proses ini dilakukan dengan mengevaluasi masing-masing alternatif kriteria yang telah diberikan bobot, untuk kemudian memilih alternatif dengan skor keseluruhan tertinggi.
Pengambilan keputusan adalah proses yang rumit dan memiliki banyak aspek. Model rasional memberikan kerangka yang berguna untuk memperbaiki kualitas keputusan. Namun, kita harus ingat bahwa model rasional bukan satu-satunya pendekatan dalam pengambilan keputusan. Dalam kenyataannya, pengambilan keputusan sering kali melibatkan perpaduan antara model rasional dan model intuitif. Dengan mengetahui konsep model rasional serta kekurangannya, kita dapat melakukan keputusan yang lebih baik dan efisien.
Artikel ini merupakan pengembangan dari bahan ajar Psikologi Organisasi Part 14 oleh dosen pengampu Prof. Dr. H. Ahmad rusdiana, Drs., MM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H