Dalam dunia investasi saham, banyak pertanyaan yang sering diajukan, salah satunya adalah kapan sebaiknya membeli saham dan kapan sebaiknya menjualnya. Video ini menjelaskan salah satu metode yang bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, yaitu Dollar Cost Averaging (DCA).
DCA merupakan metode investasi yang memungkinkan seseorang untuk membeli saham secara berkala dengan jumlah yang sama dalam jangka waktu tertentu, tanpa memperhatikan fluktuasi harga saham. Metode ini diilustrasikan melalui dua contoh investasi saham Bank BRI pada tahun 2004 dan 2014.
Pada tahun 2004, seorang investor memutuskan untuk menyisihkan sekitar 30% dari gaji UMR (Upah Minimum Regional) Jakarta, yang pada saat itu sebesar Rp671,600, untuk ditabung dalam bentuk saham Bank BRI. Dengan konsisten menyisihkan uang tersebut selama 12 bulan, investor berhasil mengumpulkan 137 lot saham Bank BRI dengan total investasi Rp2,3 juta. Pada akhirnya, nilai investasi tersebut berkembang menjadi Rp76,2 juta, dengan keuntungan yang signifikan dari capital gain dan dividen.
Pada tahun 2014, investor lain melakukan hal yang serupa dengan menyisihkan 30% dari gaji UMR Jakarta yang pada saat itu sebesar Rp2,441,000, untuk ditabung dalam bentuk saham Bank BRI. Dalam jangka waktu yang sama, total investasi ini berkembang menjadi Rp20,8 juta, dengan keuntungan yang juga signifikan.
Dari kedua contoh tersebut, dapat dilihat bahwa dengan menggunakan metode DCA dan memilih perusahaan yang baik, investasi saham dapat memberikan keuntungan yang cukup besar dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini juga menunjukkan pentingnya memiliki mindset yang tepat dalam berinvestasi, yaitu menganggap waktu sebagai teman dan fokus pada peningkatan sumber pendapatan untuk membeli lebih banyak saham perusahaan yang baik.
Dengan demikian, DCA bisa menjadi salah satu strategi yang dapat dipertimbangkan bagi mereka yang ingin memulai investasi saham dengan cara yang lebih terstruktur dan terukur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H