Mohon tunggu...
Andipati 2001
Andipati 2001 Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Suka nulis artikel random, cerpen dan puisi https://www.instagram.com/Andipati17/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup

12 Januari 2024   20:33 Diperbarui: 12 Januari 2024   20:53 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bintang-bintang malam, menjadi mata yang menangis,
Mengisahkan rahasia kecewa dalam bisikan gelap.
Hidup seperti buaya lapar, menggigit harapan,
Kehampaan, mengikat jiwa dalam kelabu.

Sujud pada takdir, melibatkan diri dalam dendam,
Ketidakadilan mencambuk tanpa ampun.
Bayang-bayang kesedihan, menjelma menjadi penyiksa,
Kekecewaan, merajai alam bawah sadar.

Hatiku adalah kuburan harapan yang mati,
Mekar bunga-bunga hitam keputusasaan.
Dalam luka, air mata menjadi sungai,
Kekosongan, meratap dalam sunyi.

Bumi yang terus berputar, tanpa henti menghina,
Seperti kehidupan yang menertawakan.
Pohon-pohon harapan tumbang, layu dalam kekecewaan,
Penderitaan, menggulung dalam gulita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun