Dengan cepat, langit berubah menjadi merah menyala, dan angin malam berubah menjadi hembusan yang dingin menusuk tulang. Pohon-pohon di sekitar pemakaman mulai berkicau dengan suara yang menakutkan. Wanita itu menghilang dalam bayangan dan meninggalkan Adrian sendirian di antara kuburan-kuburan yang menjulang.
Adrian mencoba untuk berlari menjauh dari pemakaman, namun setiap langkahnya terasa berat dan lambat. Suara-suara aneh bergema di telinganya, dan bayangan-bayangan mengerikan mulai muncul di antara makam-makam. Ia merasakan sentuhan dingin yang menggelitik di punggungnya dan suara desisan mendekat.
Tanpa dapat mengendalikan diri, Adrian berhenti di depan makam yang ditunjuk oleh wanita tadi. Ia melihat nama di batu nisan itu, dan kebingungannya mencapai puncak ketika ia menyadari bahwa itu adalah namanya sendiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H