Pocong itu tersenyum dengan tulus ketika buku itu ditemukan. Ia meminta mereka membacakan mantra kuno yang tertulis di dalam buku. Seiring kata-kata mantra terucap, pocong itu mulai memudar dan cahaya bulan bersinar lebih terang.
Saat pocong itu menghilang, suasana sekitar pemakaman kembali normal. Reza dan teman-temannya merasa lega, sekaligus heran, menyaksikan peristiwa yang tidak terduga ini. Mereka melihat bahwa tak semua makhluk gaib adalah menakutkan, bahkan ada yang hanya mencari kedamaian dan kebebasan dari kutukan yang membelenggu.
Keesokan paginya, berita tentang peristiwa yang dialami Reza dan teman-temannya menyebar ke seluruh desa. Masyarakat menjadi tahu bahwa pocong itu adalah peramal yang dikutuk, dan mereka yang membantunya membebaskan rohnya. Pemakaman tua yang dulu dipenuhi ketakutan, kini menjadi tempat yang dihormati dan dijaga dengan baik oleh warga desa. Dan Reza, yang sebelumnya skeptis terhadap hal-hal gaib, belajar bahwa terkadang cerita misterius dapat mengubah pandangan hidup seseorang.