Kegelapan menyilaukan, dunia terbungkus gelap,
Cahaya palsu menari, kebenaran terhempas tak lapang.
Ironi tertawa di balik senyum yang palsu,
Kontradiksi merajut, hati terjebak dalam lara.
Kemegahan kota, kelaparan tersenyum menyeringai,
Harta melimpah, keadilan terkubur dalam laci.
Hati terbelah di antara nafsu dan nurani,
Dalam ironi dunia, mencari harmoni yang tersembunyi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!