Studio Ghibli selalu dikenal dengan karya-karya animasinya yang penuh keindahan dan kreativitas. Salah satu rilisan terbarunya yang menarik perhatian adalah "The Boy and the Heron," yang melibatkan pembuat film legendaris Hayao Miyazaki.
Film ini dijaga ketat oleh Miyazaki, yang menyatakan dalam wawancara bahwa dia ingin memberikan pengalaman tanpa spoiler kepada penonton. Namun, setelah seminggu rilis, banyak penonton yang penasaran dengan makna dan simbolisme di balik film ini.
Inspirasi: Sebuah wawancara dengan produser Shio Suzuki mengungkapkan bahwa Miyazaki menggali kenangan masa kecilnya untuk membentuk karakter utama, Mahito. Kehilangan ibu dalam kebakaran rumah sakit pada masa Perang Dunia II, serta pengalamannya sendiri sebagai anak yang terasing, memberikan dasar bagi karakter Mahito.
Miyazaki juga mengidentifikasi dirinya sebagai Heron, entitas terbang dalam cerita, yang mendorong pahlawan muda (Mahito) untuk terus maju. Heron mencerminkan dorongan intrinsik Miyazaki untuk mengembangkan pandangannya tentang dunia dan dirinya sendiri.
Paman Buyut, karakter yang terobsesi dengan seni dan membentuk dunia barunya, juga dianggap mewakili perjalanan Miyazaki yang terkadang merasa tersesat dalam seninya sendiri.
Simbolisme: Film ini mempresentasikan dua dunia paralel---dunia nyata dan dunia surreal yang diciptakan oleh Paman Buyut. Paralelisme ini mencerminkan kehidupan Mahito dan perjalanan Miyazaki.
Simbolisme ditemukan dalam karakter dan elemen dunia surreal, seperti pintu yang mengarah ke titik waktu berbeda, mencerminkan memori dan masa depan.
Keberpihakan ekosistem di dunia surreal, terutama dengan karakter Pelikan yang disalahpahami, menggambarkan ketidakseimbangan di dunia nyata.
Pesan: Film ini membawa pesan kuat tentang kehidupan dan keseimbangan antara cinta dan kebencian, baik dan jahat.
Ketidakseimbangan menara blok dan ekosistem mencerminkan kesulitan Miyazaki dalam menciptakan keseimbangan antara seni dan realitas.