Mohon tunggu...
Andipati 2001
Andipati 2001 Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Suka nulis artikel random, cerpen dan puisi https://www.instagram.com/Andipati17/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yang Terjadi pada Tubuh Tanpa Makanan Selama Tujuh Hari

12 Desember 2023   12:12 Diperbarui: 12 Desember 2023   12:22 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://biz.kompas.com/read/2021/06/30/153859028/serba-serbi-gangguan-saluran-pencernaan-begini-cara-menangani-dan-mencegahnya

Berpuasa selama tujuh hari, tanpa mengonsumsi makanan atau minuman selain air, adalah tantangan yang memerlukan perhatian serius terhadap kondisi kesehatan dan pemantauan medis. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa yang mungkin terjadi saat seseorang menjalani puasa selama tujuh hari, serta dampaknya terhadap tubuh dan kesejahteraan.

1. Fase Awal (0-48 Jam):

  • Dehidrasi dan Kehilangan Elektrolit: Tubuh akan mengalami dehidrasi dan kehilangan elektrolit awal, terutama jika tidak ada asupan cairan atau elektrolit selama periode ini.
  • Penggunaan Cadangan Glikogen: Tubuh akan mulai menggunakan cadangan glikogen di hati dan otot sebagai sumber energi utama.
  • Turunnya Kadar Gula Darah: Kadar gula darah dapat turun, menyebabkan rasa lemas, pusing, dan kelemahan.

2. Fase Menengah (48-120 Jam):

  • Proses Ketosis Dimulai: Setelah cadangan glikogen habis, tubuh mulai masuk ke dalam keadaan ketosis, di mana lemak dipecah menjadi keton sebagai sumber energi alternatif.
  • Peningkatan Fokus Mental: Beberapa orang melaporkan peningkatan fokus mental dan kejernihan selama fase ketosis.
  • Menurunnya Metabolisme: Metabolisme tubuh dapat melambat untuk mengkompensasi kurangnya asupan kalori.

3. Fase Lanjutan (120 Jam - 7 Hari):

  • Penurunan Berat Badan: Selama puasa, tubuh akan mengalami penurunan berat badan yang signifikan karena pembakaran lemak yang berlanjut.
  • Ketidakseimbangan Elektrolit: Risiko ketidakseimbangan elektrolit dapat meningkat, menyebabkan kebingungan, kelelahan, dan masalah jantung.
  • Kelemahan dan Kehilangan Massa Otot: Kelemahan fisik dan kehilangan massa otot dapat terjadi karena tubuh menggunakan protein sebagai sumber energi.

4. Potensi Risiko dan Komplikasi:

  • Risiko Nutrisi Buruk: Puasa selama tujuh hari dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting, yang dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang.
  • Gangguan Elektrolit Berat: Kekurangan elektrolit yang signifikan dapat menyebabkan gangguan irama jantung, kejang, atau bahkan koma.
  • Pemulihan yang Lambat: Setelah puasa, tubuh memerlukan waktu untuk pulih dan beradaptasi kembali dengan pola makan normal.

5. Refeeding (Setelah 7 Hari):

  • Pemulihan Hati dan Ginjal: Setelah puasa, hati dan ginjal akan membutuhkan waktu untuk pulih dari beban ekstra yang ditempatkan pada organ-organ tersebut.
  • Perlahan Kembalinya Asupan Makanan: Proses refeeding harus dilakukan dengan hati-hati, dengan memulai dengan makanan ringan dan meningkatkan asupan secara bertahap.
  • Pemantauan Medis: Pemantauan medis yang ketat sangat dianjurkan selama proses refeeding untuk menghindari komplikasi kesehatan.

Kesimpulan:

Puasa selama tujuh hari tanpa konsumsi makanan adalah langkah ekstrem yang memerlukan perhatian medis dan pemantauan yang cermat. Meskipun beberapa orang mungkin mencari manfaat kesehatan atau spiritual dari puasa, perlu diingat bahwa dampaknya dapat beragam dan dapat menyebabkan risiko serius bagi kesehatan. Sebelum memutuskan untuk melakukan puasa ekstrem, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk memastikan bahwa itu sesuai dengan kondisi fisik dan kesehatan Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun