Mohon tunggu...
Andipati 2001
Andipati 2001 Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Suka nulis artikel random, cerpen dan puisi https://www.instagram.com/Andipati17/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Ruang Kelas yang Kaku

8 Desember 2023   16:28 Diperbarui: 8 Desember 2023   17:14 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.id/baca/metro/2021/03/22/kota-bekasi-mulai-pembelajaran-tatap-muka/

Di ruang kelas yang kaku, duduklah anak-anak, 

Ilmu diajarkan dengan rutin, namun tanpa makna.

Gurauan kritis, dipagari tembok diam, 

Pendidikan berubah, jadi wadah rutinitas hambar.

Buku tebal bertumpuk, isi tak berarti, 

Anak-anak belajar, tanpa jiwa yang bergetar.

Ujian mendesak, merangkul kecemasan, 

Angka di atas kertas, menilai masa depan.

Guru di panggung, berbicara tanpa suara, 

Tapi di belakang kelas, terdengar bisikan ketidakpastian.

Kreativitas dibelenggu, oleh kurikulum kaku, 

Inovasi dipatok, tak ada ruang tuk terbang.

Pendidikan, taman berbunga kaku, 

Hanya bunga tertentu yang boleh mekar.

Anak-anak terkekang, oleh aturan membosankan, 

Imajinasi dibungkam, oleh norma yang tak terjawab.

Hak pendidikan, milik semua anak, 

Namun, di mana keadilan bagi yang tak berdaya?

Guru yang gigih, berusaha tuk ubah, 

Tapi sistem membisu, terkungkung dogma lama.

Ini panggilan berani, untuk revolusi pelajaran, 

Hapuskan belenggu, berikan ruang bermakna.

Biarkan kelas bukan hanya ruang hampa, 

Tapi ladang inspirasi, tempat benih-benih merdeka.

Pendidikan bukan sekadar ujian angka, 

Tapi proses membentuk pemikir yang berani.

Hentikan penilaian sepihak, jadikan ilmu relevan, 

Agar anak-anak tumbuh sebagai penerang masa depan.

Layangkan teriakan, bebas dari jeruji pendidikan, 

Hari ini kita bersatu, tuk ubah takdir masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun