Di ruang kelas yang kaku, duduklah anak-anak,Â
Ilmu diajarkan dengan rutin, namun tanpa makna.
Gurauan kritis, dipagari tembok diam,Â
Pendidikan berubah, jadi wadah rutinitas hambar.
Buku tebal bertumpuk, isi tak berarti,Â
Anak-anak belajar, tanpa jiwa yang bergetar.
Ujian mendesak, merangkul kecemasan,Â
Angka di atas kertas, menilai masa depan.
Guru di panggung, berbicara tanpa suara,Â
Tapi di belakang kelas, terdengar bisikan ketidakpastian.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!