Mohon tunggu...
Andi Nurpagi
Andi Nurpagi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis

Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Warna Gigi Tidak Putih, Sehatkah?

28 Juni 2021   16:00 Diperbarui: 28 Juni 2021   16:14 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Masyarakat Indonesia memiliki proposi masalah gigi terbesar ialah gigi rusak/berlubang/sakit sebesar 45,3% (RISKESDAS, 2018).Selain itu perubahan warna pada gigi juga dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri pada setiap individu. 

Selain berkunjung ke dokter gigi, bahan pemutih gigi terus dikembangkan dan disesuaikan dengan kemudahan kita menggunakannya secara mandiri di rumah. Namun ada banyak pertimbangan yang harus dilakukan untuk memilih perawatan dan produk pemutih gigi yang tepat.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi warna gigi tiap individu, diantaranya adalah perubahan warna dari dalam dan luar. Perubahan warna dari dalam bisa terjadi karena gangguan metabolisme tubuh, konsumsi obat (tetrasiklin), penyakit, kekurangan kandungan mineral pada gigi dan penyebab traumatis. 

Sedangkan faktor luar berasal dari Tanin yang ditemukan dalam teh, kopi, dan minuman lainnya dapat meningkatkan noda coklat pada permukaan gigi. Merokok juga diketahui menyebabkan pewarnaan coklat tua dan hitam. Kebersihan mulut juga terlibat dalam perubahan warna gigi dari faktor luar, kumpulan karang gigi, dan menempelnys makanan menyebabkan noda coklat atau hitam.

Singkatnya, faktor penyebab perubahan warna gigi cukup banyak beragam dan penampilan gigi dapat terpengaruh, tergantung pada kemudahan dan kecepatan menghilangkan perubahan warna gigi. 

Karena itu, sangat penting untuk mempelajari penyebab pewarnaan gigi untuk pencegahan noda gigi yang lebih baik dan memilih perawatan pemutihan yang lebih tepat untuk memulihkan warna gigi.

Sistem memutihkan gigi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu pemutihan gigi yang dilakukan oleh  dokter gigi dan pemutihan gigi yang dilakukan sendiri di rumah. Biasanya dokter gigi menggunakan zat pengoksidasi konsentrasi tinggi selama periode waktu yang singkat (hidrogen peroksida 25% dan 35%). 

Keuntungannya adalah kita mendapatkan gigi yang putih dalam waktu cepat namun memiliki biaya yang tinggi serta dapat menimbulkan hipersensitivitas gigi dan harus memperhatikan setiap makanan dan minuman yang akan kita konsumsi karena akan mempengaruhi warna gigi yang telah dilakukan perawatan. Sedangkan pemutihan gigi yang dilakukan di rumah dapat menggunakan pasta gigi pemutih. 

Menggunakan pasta gigi pemutih di rumah tentunya memiliki biaya yang lebih murah dan aman, namun dari segi waktu butuh lebih lama penggunaannya dan hasilnya tidak dapat terlihat langsung (Jorge, 2019).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun