Universitas Jember untuk melaksanakan KKN BTV-3. Salah satu mahasiswa Universitas Jember yang semangat mengikutinya yaitu Andi Nur Abdul Aziz yang dibimbing oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) dr. Adelia Handoko, M.Si. Peserta KKN BTV-3 sendiri memilih tema Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid 19 pada kegiatan KKN ini yang dilaksanakan tanggal 11 Agustus hingga 9 September 2021 dengan sistem pelaksanaannya dilakukan secara mandiri.
Terjadinya pandemi Covid-19 yang hampir 2 tahun ini tidak menyurutkan niat mahasiswaDalam KKN BTV-3 ini, Universitas Jember menerjunkan mahasiswa ke berbagai daerah tempat asal mahasiswa, salah satunya di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur tepatnya di Desa Sumberingin Kulon yang masuk wilayah Kecamatan Ngunut.
Desa Sumberingin Kulon merupakan sebuah desa yang terletak 16 km dari arah timur kota Kabupaten Tulungagung dan 4 km dari arah selatan Kecamatan Ngunut. Desa Sumberingin Kulon memiliki luas wilayah sebesar 116 Ha dan dibagi menjadi 4 RT dan 12 RW. Keseluruhan wilayah tersebut terdiri atas 40 Ha persawahan, 41,37 Ha perkarangan dan bangunan dan 28,37 Ha berupa tegal/ladang. Mayoritas masyarakat merupakan pengrajin genteng, pengrajin batu bata, dan pengrajin batako. Selain itu juga terdapat beberapa yang bergerak dalam bidang peternak ayam petelur, peternak ikan gurami, peternak kambing, UMKM dan sebagainya. Semenjak terjadinya pandemi Covid 19 ini banyak bidang usaha terutama pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengalami dampaknya yaitu penurunan omzet.
Menurut Ibu Karomah salah satu pelaku UMKM omzet yang dihasilkan dari toko yang dijalankan cukup berkurang. “Gimana ya mas, saya kan selain buka toko kecil-kecilan juga jual es tebu jadi karena musim covid seperti ini banyak yang jarang membeli terutama anak-anak” tutur Ibu Karomah.
Berdasarkan permasalahan tersebut mahasiswa KKN KKN BTV-3 dari kelompok 72 atas nama Andi Nur Abdul Aziz tertarik untuk membantu pelaku usaha toko mengembangkan produk berupa olahan singkong menjadi sebuah produk bernama “krecek telo” dengan varian rasa gurih dan manis. Pada pelaksanaannya, mahasiswa Andi Nur Abdul Aziz terlebih dahulu melakukan diskusi dan pelatihan pendampingan yang kemudian dilanjutkan pendampingan pembuatan kemasan dan logo serta pembuatan akun media sosial bersama pelaku usaha untuk digunakan sebagai sarana pemasaran.
Komposisi bahan produk “krecek” diantaranya yaitu singkong, garam, bawang putih, dan gula. Setelah singkong dikupas dan dicuci, singkong terlebih dahulu dikukus hingga matang. Kemudian setelah singkong dingin, singkong dapat di iris tipis-tipis menggunakan pisau. Selajutnya singkong dapat dicelupkan ke dalam bumu yang telah disiapkan dan dapat langsung digoreng. Untuk memberikan rasa gurih, bumbu yang digunakan yaitu campuran bawang putih 2 siung, garam dan air secukupnya. Sedangkan apabila ingin rasa gurih dapat menggunakan gula yang direbus menggunakan air secukupnya kemudian singkong dapat dicelupkan selama beberapa saat hingga dirasa air gula telah meresap ke dalam singkong.
Dari program kerja ini diharapkan dapat bermanfaat dan meningkatkan perekonomian pelaku usaha, serta diharapkan juga dapat medorong kreativitas agar dapat terus mengembangkan produk-produk menarik yang memiliki ciri khas sendiri dan disukai serta dijangkau oleh banyak kalangan masyarakat. (Andi Nur Abdul Aziz/KKN BTV-3/Kelompok 72/Desa Sumberingin Kulon/Kecamatan Ngunut/ Kabupaten Tulungagung/dr. Adelia Handoko, M.Si.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H