Saat mengikuti proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang pertama di kelas 7, saya dan kelompok saya memutuskan untuk berjualan kerak telor. Kami membeli semua bahan yang dibutuhkan di pasar, dan ketika sampai di sekolah, antusiasme pembeli cukup tinggi. Banyak kakak kelas, guru, dan teman-teman yang tertarik untuk membeli kerak telor buatan kami. Kami menyediakan beberapa varian, seperti kerak telor ori setengah, kerak telor keju, dan kerak telor sosis, dengan harga yang terjangkau, semuanya di bawah 15 ribu rupiah.
Berbeda dengan kelompok lain yang selesai berjualan lebih awal, kami terus melayani pembeli hingga akhir. Saat hari selebrasi, saya membawa 1 kg telur ayam, sementara teman saya membawa 2 kg. Tak disangka, telur-telur tersebut habis karena banyaknya pembeli, mulai dari kakak kelas, guru, hingga wali murid yang tertarik membeli kerak telor kami. Bahkan, area tempat kami berjualan sampai berasap karena tingginya aktivitas memasak.
Kelompok kami juga menawarkan promo menarik berupa free gift untuk lima pembelian pertama. Di hari selebrasi, saat sebagian besar sudah pulang, kami masih melayani guru-guru yang datang membeli kerak telor. Hasil penjualan kami sangat memuaskan, dengan pendapatan harian mencapai 150 ribu rupiah, dan setiap anggota kelompok berhasil balik modal sekitar 12 ribu rupiah. Setelah selesai, kami pun pulang ke rumah masing-masing dengan perasaan puas karena usaha kami laku keras.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H