"Orang yang ke psikolog itu orang gila" agaknya kita masih lekat dengan dogma ini dalam kehidupan sehari-hari. Padahal seandainya masyarakat mengetahui bahwa World Health Organization (WHO) memprediksi bahwa depresi akan menjadi penyakit dengan angka kasus tertinggi, setelah penyakit jantung. Apa sih sebenarnya kesehatan mental itu? Lalu mengapa kesehatan mental seperti depresi dan sebagainya terasa tabu untuk dibahas padahal begitu penting untuk diperhatikan hari ini?
Kesehatan mental adalah terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya sendiri dan lingkungannya, berlandaskan keimanan dan ketaqwaan, serta bertujuan untuk mencapai hidup yang bermakna dan bahagia di dunia dan di akhirat (Darajat dalam Bastaman, 2001).
Didalam banyak tekanan hidup di era yang begitu cepat dewasa ini, dapat memberikan kita gejala-gejala gangguan pada kesehatan mental dalam rentang waktu yang bertahap. Salah satu gangguan mental yang ramai dibahas akhir-akhir ini di media sosial adalah Mental Breakdown yang juga diidap oleh karakter Joker.
Mental breakdown adalah stres emosional dan fisik. Ketakutan ini lahir dari stress yang berkepanjangan, ada beberapa gejala yang dialami oleh individu tersebut, misalnya, merasa tidak ada seorangpun yang bisa mengerti tentang keadaannya sehingga menjadi oversensitive. Bahkan gejala ini sampai ke tahap perasaan ingin bunuh diri agar dia tidak merasakan sakit mental lagi.
"Your self-worth is determined by you. You don't have to depend on someone telling you who you are"- BeyonceÂ
Seseorang yang mengalami mental breakdown itu sulit untuk merasa bahagia (excited) pada apa yang dia lihat baik keluarga, pasangan, atau bahkan orang-orang yang ada disekitarnya. Jika dilihat sekilas mereka tampak tidak terlihat seperi orang yang sakit pada umunya. Namun, dari internal kepribadiannya mereka mengalami sakit mulai dari pemikiran yang stress hingga perasaan hancur. Oleh karena itu, mereka butuh obat tertentu supaya bisa meredakan sakit yang dirasakannya. Dan jika itu terjadi dalam kurun waktu yang lama, mereka membutuhkan bantuan dokter maupun holistic healer.
Ada beragam jenis Mental Breakdown seperti gangguan kecemasan, gangguan adiksi, skizofernia, sampai depresi. Dilansir dari sebuah artikel liputan 6 mengenai kesehatan mental secara umum terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi mental. Pertama, Faktor biologi yaitu genetik, kimia pada otak, dan gangguan pada otak. Kedua, Faktor trauma akan pelecehan, racun, alcohol, dan obat-obatan. Ketiga, Faktor keluarga yaitu riwayat keluarga dan masalah keluarga. Dan gangguan mental ini terjadi di dalam kehidupan seseorang ketika mereka tidak bisa lagi mengatasi stress dan tekanan yang mereka rasakan.
Banyak kasus kesehatan psikologis yang didasari oleh mental breakdown dalam rentang waktu yang lama. Salah satunya  adalah gangguan bipolar (Bipolar disorder). Bipolar Disorder adalah suatu kondisi mental yang memiliki frekuensi yang berbeda yang ditimbulkan oleh mood yang keadaannya naik turun . Hal ini mengakibatkan seseorang yang mengalami bipolar disorder merasa sedih, merasa kehilangan harapan, merasa tertekan, cemas berlebihan bahkan sampai kehilangan ketertarikan dalam melakukan aktivitasnya.
Saat penderita merasa senang dia akan sangat bergairah dalam melakukan kegiatannya, merasa bahwa semangat mengalir lancar dalam dirinya. Di lain sisi ketika dia merasa sedih dia akan merasa buruk, merasa tertekan, keinginan menyiksa dirinya, bahkan hingga berkeinginan bunuh diri karena berpikir hal itu akan membuatnya tidak merasa buruk lagi. Pada tahap seperti ini, penderita bipolar tidak dianjurkan untuk dibiarkan seorang diri. Oleh karena itu, akan lebih baik jika ada orang lain yang menemani sehingga jika diperlukan bisa menghubungi dokter maupun psikiater yang mampu menanganinya.
Apakah penderita bipolar disorder bisa sembuh? Nah, untuk menjawab ini penulis mengambil sebuah contoh Pasien yang mengalami Bipolar disorder yaitu seorang entertainer,  Andriani Marshanda yang biasa dikenal dengan panggilan Marshanda. Marshanda didiagnosis mengidap bipolar disorder pada tahun 2009. Lebih lanjut, dalam kanal Youtube-nya, yaitu konten yang diberi judul "From A Mental Breakdown To A Champion". Dia menjelasakan bahwa beliau mengalami mental breakdown yang diiringi dengan rasa takut, hilang semangat, dan ingin bunuh diri dengan tujuan untuk tidak merasakan sakit lagi. Namun disamping itu, dia sadar bahwa pikiran yang muncul itutidak berasal dari akal sehatnya. Kemudian dia sadar bahwa dia membutuhkan dokter, healer, dan obat-obatan agar beliau dapat tenang.
Marshanda mengatakan bahwa orang yang mengalami mental breakdown itu seperti orang yang tidak sakit secara fisik. Tetapi secara psikologis penderita mental breakdown itu merasa sedih, tertekan, dan hancur. Karena merasa hal yang dialaminya bisa menjadi pelajaran bagi orang lain, dia menuliskan apa yang dirasakannya saat mengalami "Down Time" setiap harinya. Dan ya, beliau mengalaminya (gejala bipolar) selama 2 jam di mulai dari jam 3 hingga jam 5, dia katakan itu kepada dokter. Bahkan dokter menjawab bahwa durasi yang dialaminya itu adalah hal yang normal. Pada faktanya, salah satu ciri orang depresi itu ialah ketika seseorang itu tidak mau bangun tidur karena ketika bangun akan ketemu lagi dengan pikiran-pikiran yang membuatnya down lagi. Sehingga tidur menjadi aktivitas yang dilakukan agar terhindar dari pikiran-pikiran negative tersebut. Sebenarnya ada beberapa aktivitas sederhana untuk menyembuhkan (Healing activity) yang lebih efektif ketimbang tidur sepanjang waktu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!