Pasti sudah tidak asing bukan dengan sariawan? Penyakit mulut yang masih sering ditemui yaitu Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR), biasa dikenal dengan sariawan oleh masyarakat. Penyakit ini bisa menyerang segala usia, baik anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia. Sariawan yang terjadi karena kekurangan vitamin C sangatlah mungkin terjadi, karena kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan jaringan dimukosa mulut dan jaringan penghubung antara gusi dan gigi mudah robek yang akhirnya mengakibatkan terjadi sariawan.
Vitamin C atau Ascorbid acid adalah vitamin yang diberikan kepada penderita penyakit stoamatis atau sariawan. Kekurangan vitamin C berpengaruh pada timbulnya sariawan. Kita bisa memenuhi kebutuhan vitamin C dengan mengonsumsi buah, sayur atau suplemen vitamin C agar kebutuhan harian tercukupi. Jumlah kebutuhan Vitamin C dalam tubuh sekitar 100mg/hari pada orang dewasa, sedangkan jumlah asupan vitamin per hari yang dikonsumsi tidak lebih dari 500mg/ hari.
Sariawan merupakan penyakit yang diakibatkan oleh adanya jamur pada mulut dan saluran kerongkongan. Jamurnya biasa dikenal dengan Candida albicans termasuk jamur yang bukan berbahaya. Bentuknya berupa bercak putih kekuningan bercak tunggal maupun berkelompok dengan permukaan agak cekung. Gejala yang terjadi biasanya terasa sakit dan perih yang menggangu aktivitas pada mulut yaitu makan, minum, berbicara bahkan menelan jika sariawan ini muncul pada permukaan lidah.
Asupan vitamin C harus seimbang, karena jika berlebih juga dapat menyebabkan penyakit Nepholithiasis, Hiperoksaluria, Severe diarrhea. Kebutuhan asupan vitamin C yang ditetapkan oleh RDA (Recommended Daily Allowance):
- Pada usia kurang dari 6 bulan adalah 30 mg.
- Pada usia 6 bulan hingga 1 tahun adalah 35 mg.
- Pada usia 1 hingga 3 tahun adalah 15 mg.
- Pada usia 4 hingga 8 tahun adalah 25 mg.
- Pada usia 9 hingga 13 tahun 45 mg.
- Pada usia 14 hingga 18 tahun: untuk pria 75 mg dan untuk Wanita 65 mg.
- Pada dewasa: untuk pria 90 mg dan untuk Wanita 75 mg.
 Kandungan Vitamin C yang terdapat pada bahan makanan akan berkurang jika dipanaskan, oleh karena itu bahan makanan yang mengandung vitamin C pada saat masak jangan terlalu dibiarkan terlalu lama agar kandungan yang terkandung dalam vitamin C didalamnya tidak banyak yang berkurang. Vitamin C sangatlah rentan terhadap udara, cahaya, panas, bahkan sangat mudah rusak pada masa penyimpanan. Manusia memerlukan bahan makanan yang mengandung antioksidan seperti vitamin C.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H