Rumah adalah tempat tinggal sedari kecil hingga beranjak dewasa dan memiliki tempat tinggal sendiri. Rumah menjadi suatu tempat dimana sebuah keluarga bertempat tinggal dan melakukan aktivitas. Tempat yang seharusnya hangat karena berisikan orang-orang tersayang dan terkasih. Â
Keluarga sendiri adalah tempat kita berlabuh dan pondasi peradaban masa depan, tempat untuk saling bercerita maupun berkeluh kesah, namun saat ini, banyak para remaja yang merasa bahwa ia lebih nyaman ketika di luar rumah. Mereka merasakan bebasnya udara luar, bertukar cerita dengan teman bahkan mendapatkan rasa nyaman dan aman.
Banyak remaja yang menggangap rumah yang ditinggali bukanlah definisi rumah yang diinginkan, karena setelah mereka kembali ke rumah setelah bersenang-senang diluar bersama teman lalu merasakan sedih dan kesepian. Ada beberapa faktor yang menyebabkan para remaja merasa hal seperti ini:
- Kurangnya keterbukaan kepada keluarga
Remaja tidak terbuka terhadap keluarga karena mereka jarang ada waktu dan kurangnya komunikasi terhadap anaknya. Seringkali juga karena orang tua sibuk berkarir dan lain hal yang membuat tidak ada waktu untuk bersama bahkan sekedar mengobrol.
   2. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang parenting yang benar
Masih ditemukan banyak orang tua yang memiliki pemikiran kuno dan menyamakan di era zaman sekarang sama dengan zaman di eranya. Contohnya terlalu sering mengekang dan mebatasi remaja untuk berkegiatan di luar rumah atau sebagainya.  Hal ini memang dilakukan oleh orang tua memang dengan  tujuan yang baik yaitu agar sang anak terhindar oleh hal-hal yang tidak diinginkan, tetapi pada era sekarang para remaja saat ini atau sebutannya para gen z yang sudah mengetahui banyak hal akibat kemajuan dari teknologi saat ini. Dimana sudah mengetahui mana yang baik dan buruk untuk dirinya sendiri.
Lambat laun remaja beranjak dewasa dan mengharuskan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, tepatnya di luar kota yang mengharuskan untuk menyewa sebuah kost untuk anaknya dan memulai untuk hidup mandiri. Disinilah anak merasakan kebebasan dalam hal apapun karena jauh dari jangkauan keluarga.Â
Banyak anak yang merasa homesick ketika tidak tinggal bersama keluarga, rasa kangen dan ingin pulang bersama keluarga. Berbeda halnya dengan anak yang ingin menikmati hidup mandiri, ia tidak merasakan homesick. Pulang ke rumah juga Ketika merayakan hari-hari besar atau ada keperluan yang mendesak.Â
Kejadian seperti ini sudah menjadi hal yang lumrah dan banyak terjadi, karena pihak dari keluarga sendiri yang kurang dekat dan mengerti tentang si anak. Membuat anak menjadi tidak dekat dengan keluarganya sendiri melainkan dekat dengan temannya.Â
Sebaiknya para orang tua memberikan kepercayaan penuh pada sang anak agar bisa maju dan memiliki keberanian menghadapi dunia. Sang anakpun juga harus bisa menjaga kepercayaan dari orang tua tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H