Banyak perempuan yang merasa potensiya terkubur setelah menjadi ibu. Apalagi ditambah dengan kurangnya dukungan suami untuk mewujudkan istri menggali potensinya.
5. Tidak terpenuhinya nafkah lahir dan batin
Ini merupakan hal utama yang sering membuat ibu merasa stres. Padahal seharusnya, tanpa perlu diminta sudah kewajiban seorang suami untuk memenuhi nafkah lahir batin.
6. Tuntutan yang melebihi kapasitas
Jangan sesekali menuntut sesuatu melebihi batas kemampuan seseorang. Sebab hal tersebut nantinya dapat menjadi tekanan yang membuat mental dan psikisnya terganggu.
Dalam menghindari hal-hal negatif yang tidak diinginkan, Ibu Dr. Eka Heriyani, M.Pd., Kons dan Ibu Haning Tri Widiastuti selaku Dosen Bimbingan dan Konseling FKIP UHAMKA melakukan kegiatan  pengabdian masyarakat di Majelis Taklim Al Hikmah RT 013 RW 09 Kalisari Jakarta timur. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2023.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan menekankan pada sebuah teknik Bimbingan dan Konseling yaitu Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). SEFT merupakan salah satu jenis teknik yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah fisik dan emosi. Teknik SEFT dapat digunakan dengan cara menggabungkan antara spiritualitas melalui doa keikhlasan, kepasrahan dan energi psikologi.
Selama kegiatan berlanggsung para ibu-ibu majelis sangatlah antusias dan semangat dalam megikuti kegiata. Salah satu ibu bernama Ibu Yuni selaku Ibu RT 13 merasa teknik SEFT sangatlah bermanfaat digunakan saat kondisi ibu sedang emosional. Dengan terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan para ibu dapat menjaga serta mengkontrol emosi ibu dalam menstabilkan mental mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H