Mohon tunggu...
Andini Niwandhani
Andini Niwandhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Philocallist.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Komunikasi Kesehatan Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil dengan Metode Health Belief Model (Review Jurnal)

21 November 2024   19:57 Diperbarui: 21 November 2024   20:35 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Review Jurnal Kesehatan dengan Pendekatan Health Belief Model.

Jurnal yang berjudul "Pencegahan anemia pada ibu hamil melalui komunikasi interpersonal dan kelompok pada kelas ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat" berisi mengenai dampak dari adanya komunikasi interpersonal dari tenaga kesehatan dengan kelompok ibu hamil.

Komunikasi interpersonal adalah proses komunikasi atau pertukaran informasi secara langsung atau tatap muka antara pengirim pesan dan penerima pesan. Dengan menggunakan metode komunikasi interpersonal, diharapkan dapat tercapai lingkungan yang nyaman dan informasi yang diberikan dapat diterima dengan baik.

Artikel ini membahas tentang upaya tim medis Puskesmas Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat melakukan pencegahan anemia pada ibu hamil melalui komunikasi interpersonal dalam kelompok kelas ibu hamil. Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat penting untuk disorot, terutama pada ibu hamil. 

Di DKI Jakarta, misalnya, prevalensi anemia mencapai 12,3%. Angka kematian ibu juga meningkat pada tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan betapa nyata ancamannya bagi kesejahteraan ibu hamil. 

Fenomena ini menyoroti pentingnya upaya pencegahan yang efektif, terutama melalui komunikasi interpersonal dan kelompok. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana pendekatan ini dapat membantu ibu hamil memahami dan mencegah anemia, berdasarkan analisis menggunakan Health Belief Model (HBM).

Memahami Ancaman Anemia

Data menunjukkan bahwa anemia bukan hanya sekadar masalah kesehatan ringan; ia merupakan ancaman nyata bagi ibu hamil. Di Puskesmas Johar Baru, Jakarta Pusat, sekitar 50% ibu hamil mengalami anemia pada tahun 2022. Angka ini mencerminkan kerentanan tinggi terhadap kondisi tersebut. 

Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk kelahiran prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), abortus, hingga risiko kematian bagi ibu dan bayi.

Menggali Persepsi Kerentanan dan Keparahan

Dengan menggunakan HBM, kita dapat melihat bagaimana persepsi kerentanan dan keparahan berperan dalam pencegahan anemia. Ibu hamil yang menyadari tingginya risiko anemia cenderung lebih waspada dan proaktif dalam mencari informasi serta mengikuti program pencegahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun