Rabu, 7 Agustus 2024 Desa Harjokuncaran Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang menjadi kegiatan inspiratif yang dipelopori oleh tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan (Himatekpa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). PPK Ormawa adalah program penguatan kapasitas ormawa melalui serangkaian proses pembinaan ormawa oleh PT yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan tersebut menerapkan dari integrated farming. Integrated farming merupakan sistem pertanian dengan memanfaatkan keterkaitan antara tanaman perkebunan/pangan/hortikultura, serta ternak dan perikanan untuk mendapatkan agroekosistem yang mendukung produksi pertanian, peningkatan ekonomi dan pelestarian sumber daya alam.Â
Sebanyak lima belas mahasiswa dari berbagai Program Studi (Prodi) UMM membentuk tim yang dipimpin oleh Aisyah Fatma Salsabila dari Prodi Teknologi Pangan. Mereka mengangkat penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan menerapkan integrated farming sebagai program kerja dengan membentuk tim yang terdiri dari 3 prodi yaitu 6 angggota dari Teknologi Pangan, 4 anggota dari Teknik Mesin dan 4 anggota dari informatika.Â
Prodi Teknologi Pangan beranggotakan Tata, Alya, Bila, Zara, Viona dan Vero, Prodi Teknik Mesin beranggotakan Yowanda, Yasir, Wildan, dan Randya, sedangkan Prodi Informatika beranggotakan Riswanda, Andaru, Salman dan Nadzrul. Tujuan dari kegiatan ini memberikan kontribusi nyata dalam menerapkan intergrated farming di kelompok tani kopi di Desa Harjokuncaran khususnya kelompok tani kopi Raharja 2 yang diketuai oleh Bapak Winarso.Â
Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan utama tim adalah menyelenggarakan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan pembuatan pupuk organik yang dilakukan di Balai Desa Harjokuncaran. Tempat tersebut juga menjadi tempat bertemunya anggota kelompok tani kopi dengan para mahasiswa serta pemateri yang juga sebagai praktisi berpengalaman.
Dengan mempertimbangkan pentingnya praktisi yang berpengalaman, kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan tersebut melibatkan seorang ahli dalam bidangnya yaitu Ir. Sukardi, MP. Anggota kelompok tani kopi yang hadir dengan antusias dan semangat untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang pembuatan pupuk organik.Â
Kegiatan tersebut berjalan dengan santai tetapi penuh makna. Para anggota kelompok tani kopi tidak hanya mendengarkan presentasi dari pemateri, tetapi juga terlibat dalam diskusi interaktif dan berbagi pengalaman antarsesama serta praktik langsung. Hal ini menciptakan suasana yang mendukung pertukaran ide dan inspirasi di antara mereka.
Tanaman kopi membutuhkan pupuk NPK dan KCL. Kurangnya nutrisi pada buah kopi menyebabkan bunga rontok pada kopi. Hal tersebut dapat disiasati dengan pembuatan pupuk organik pengganti NPK. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk organik untuk menggantikan pupuk NPK juga mudah ditemukan diantaranya bambu, kotoran sapi basah, kotoran kambing basah, kotoran ayam basah, air tajin dan drum. Kotoran ayam mengandung unsur N tinggi, kotoran sapi mengandung unsur P tinggi, kotoran kambing mengandung unsur K tinggi dan air cucian beras sebagai bahan nutrisi bakteri.Â
Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur jadi satu ke dalam drum untuk membantu pertumbuhan tanaman agar berkembang secara maksimal. Bahan-bahan pupuk organik juga bisa di dapatkan di kebun secara langsung. Sumber N: kotoran ayam petelor, daun lamtoro, greside, daun berjari.Â