Mohon tunggu...
Andini Maya
Andini Maya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang memiliki ketertarikan pada satwa dan Kehutanan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Merawat Alam pada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Lewat Menanam Pohon

12 Desember 2023   23:06 Diperbarui: 12 Desember 2023   23:10 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Sabtu, 25 November 2023 sekelompok mahasiswa Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang, yang sedang duduk di bangku perkuliahan semester 5 melakukan upaya merawat alam yakni, menanam pohon. Penanaman pohon dilakukan sebagai bentuk upaya dalam pemulihan ekosistem hutan pasca kebakaran. 

Peran masyarakat dari semua pihak perlu dilibatkan dalam pemulihan ekosistem hutan karena, dengan adanya masyarakat kegiatan ini akan berlangsung cepat dan terstruktur. 

Seperti yang sudah diperbincangkan khalayak ramai, bahwa akibat penggunaan flare pada kegiatan  pre-wedding pasangan mengakibatkan kebakaran pada kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Kebakaran yang terjadi membuat kawasan ini gundul dan gersang. Penanaman dilaksanakan agar kawasan TNBTS, segera hijau kembali. 

Kegiatan penanaman pada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini  dilakukan oleh 13 mahasiswa, yang mana dalam kegiatan ini mampu menanam 50 pohon seperti putih dada, pasang telasih, dan nyampuh krangean. 3 jenis pohon tersebut diharapkan dapat membuat Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bisa hijau dan pulih kembali. Cak Siswanto, selalu pengelola sangat mengapresiasi kegiatan penanaman seperti ini " mulai dari yg kecil kecilan, sebagai pengalaman tidak apa apa barangsiapa nanti bisa mengadakan acara yang lebih besar lagi, kan bagus" tegas laki-laki yang kerap dipanggil Cak Sis. 

Penanaman yang dilakukan tepatnya di Ranupani perlu tindak lanjut kedepannya dalam hal perawatan dan pemeliharaan. Tanaman yang sudah ditanam ini perlu dirawat, diberi pupuk, dibersihkan dadi gulma sehingga, diharapkan kegiatan dalam merawat alam ini tidak berhenti sekarang saja. 3 bulan lagi, 4 bulan lagi, bahkan kedepannya wisatawan, mahasiswa pegiat alam, dan pengelola harus bisa bergandengan tangan untuk tetap merawat alam yang ada di taman nasional ini, pungkas Cak Sis. 

Penanaman yang dilakukan ini diharapkan dapat membuat generasi muda tertarik akan pentingnya penghijauan sebagai tindakan merawat alam. Alam yang setiap hari memberikan jasanya perlu kita rawat dan jaga. Merawat alam tidak membutuhkan kegiatan atau sesuatu yang besar. Sesuatu yang kecil dari dalam diri masing-masing individu bisa selalu diterapkan setiap hari dalam rangka sayang terhadap bumi yang kita pijak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun