sejenak terdiam ketika melihat kembali lembaran-lembaran kisah bermakna tentang kami yang bernaung dalam suatu wadah kecil yang menampung kami selama ini. mencoba duduk rilex diatas sebuah kursi mungil disebuah taman kecil.
mata saya terhenti dan tersenyum kecil ketika melihat kembali foto pohon rindang ini, sebuah foto yang memberikan pesan pendalam serta kritikan tajam terhadap saya tempo hari.
pikiran saya kembali terusik dengan pesan kecil yang disampaikan ini "ketika kau ingin menjadi pohon beringin yang memiliki daun yang sangat lebat dan indah jangan melupakan akar. suatu pohon takkan pernah menjadi kokoh tanpa akar yang kuat. kau tak pernah tahu kapan badai akan mencoba merobohkan pohon tersebut. Namun ketika pohon tersebut telah diberikan akar yang terus menopang dan membentunya tetap berdiri tegak, takkan pernah ada badai yang dapat membuatnya tumbang" .
pesan singkat yang sempat dia lontarkan dibalik sebuah foto pohon rindang saat kami masih bersama bernaung dalam suatu wadah yang sama menuju kesuksesan yang sama. sampai pada akhirmya dia pergi meninggalkan kami dengan begitu banyak kenangan yang takkan pernah kami lupakan.
Â
We are love you Abdul gaffar :)
*)ilustrasi: Koleksi Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H