Setiap kali melakukan perjalanan ke suatu tempat, saya selalu mencari tempat yang unik, kalau bisa yang menyimpan cerita sejarah dan budaya. Indonesia dikaruniai dengan beragam suku dimana masing-masing memiliki budaya yang berbeda. Menarik bukan ketika kita berwisata sekaligus mengenal tradisi tempat yang kita kunjungi.
Waktu saya melakukan perjalanan ke Borobudur bulan lalu, saya memperhatikan tempat-tempat baru yang menarik untuk dikunjungi di sekitar Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon. Ternyata, Borobudur memiliki 20 desa yang sejak 2017 mendirikan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) dan menawarkan penginapan serta aktivitas wisata bernuansa pedesaan. Sayangnya, belum satupun desa wisata yang saya kunjungi karena perjalanan kemarin merupakan perjalanan dinas dengan waktu yang sudah terjadwal.
Yup, Borobudur merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia dan memang sudah sepatutnya potensi desa-desa di Borobudur dikembangkan yang tujuannya untuk memajukan perekonomian masyarakat.
Pengembangan potensi wisata di desa-desa sudah terasa dengan perbaikan infrastruktur. Hal ini tentunya akan berpengaruh menjadikan Desa Wisata Ramah Berkendara yang akan menambah kenyamanan para pelancong.
Saya semakin penasaran dengan desa-desa wisata di Borobudur, Magelang apalagi setelah melihat kegiatan Adira Finance yang jalan-jalan ke Desa Wisata Karanganyar Magelang dan Festival Pasar Rakyat di Pasar Borobudur.
Waktu di Borobudur, hampir setiap pagi saya ke Pasar Borobudur sekalian olahraga. Seandainya waktunya bersamaan kemarin, tidak akan saya lewatkan untuk turut meramaikan kegiatan Festival Pasar Rakyat tersebut hehe.
Potensi wisata di desa-desa sangat menarik untuk dijadikan tujuan berlibur melepaskan penat masyarakat apalagi yang berada di kota-kota besar. Sebagai contoh, Desa Wisata Wanurejo, Borobudur yang mengemas liburan di desa dengan beragam kegiatan, seperti belajar gamelan, bermain di sungai, berkendara keliling desa dan membuat kerajinan kriya. Benar-benar melepaskan penat bukan?
Potensi wisata di desa wisata akan semakin menarik perhatian jika rutin diadakan promosi di segala ruang. Desa wisata juga bisa mengadakan Festival Kreatif Lokal untuk menunjukkan keunggulan desanya serta bisa dijadikan etalase bagi UMKM sehingga membantu membangkitkan ekonomi masyarakat setempat.
Terbayang oleh saya, traveling ke Desa Wisata Wanurejo, Borobudur naik kereta api dari Jakarta ke Yogyakarta lalu lanjut ke Borobudur. Sesampainya di Borobudur, tinggal di rumah-rumah kayu atau bambu khas desa tersebut, makan makanan tradisional, disuguhi pertunjukan kesenian lokal dan menghabiskan waktu menikmati alamnya yang indah.