Mohon tunggu...
Fie
Fie Mohon Tunggu... Ngurus anak -

Daster chef, Blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia, Peringkat 1 Narkoba Se-Asean?

4 Maret 2015   05:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:12 1680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sekarang ini pemerintah kita sedang menjalankan aksinya untuk memberantas pengedar narkoba, dengan mengeksekusi mati para pengedar. baik itu WNI atau WNA. untuk usaha pemerintah tersebut saya mendukung 100%. tetapi, tahukah anda..bahwa hingga saat ini jumlah penyalah gunaan narkoba semakin meningkat? data BNN menyebutkan tahun 2008 ada 1,99% dan tahun 2013 menjadi 2,36% pengguna narkoba di indonesia. menurut laporan UNODC (lembaga survey internasional), Indonesia saat ini menduduki peringkat pertama dalam jumlah tersangka narkoba di ASEAN. mengapa demikian? karna indonesia mudah untuk dimasuki para pengedar dari luar negeri khususnya lewat jalur laut. dan dengan kebutuhan narkoba yang tinggi maka peredaran, produksi dan penyelundupan narkoba semakin meningkat. tanggal 22 februari 2015 lalu, BNN mengundang blogger untuk mendiskusikan strategi pencegahan berbasis masyarakat. lewat blogger reporter ID saya berkesempatan mengenal lebih jauh apa itu narkoba, efek dan strategi pencegahannya. bersama Prof.Paulina G Padmuhoedojo.MA.MPH yang bekerja dengan IUNDP dan BNN. dahulu kita mengenalnya dengan BKNN (Badan Koordinasi Narkotika Nasional ) namun sejak tahun 2001 berubah menjadi BNN. bagaimanasih para pengedar menargetkan operasinya? target yang paling rawan adalah anak remaja. 90% dari kelompok voba coba pakai adalah pelajar. dan 80% dari kelompok pecandu adalah bukan pelajar. peredaran narkoba di negeri ini terus mewabah karena meningkatnya kultivasi ganja, produksi ATS, penyelundupan, peredaran, dan penyalahgunaan. cara pencegahan penyalahgunaan narkoba sebenarnya ada 3 strategi: 1. strategi penurunan pasokan 2. strategi penurunan permintaan 3. strategi mengurangi dampak positif kesehatan dan sosial bagi penyalahgunaan narkoba. dan yang perlu di garis bawahi adalah, ketika kita mencoba melakukan pencegahan, kita tidak bisa bergerak sendirian. harusada komponen masyarakat untuk sama sama berperan aktif dalam upaya mencegah penyalah gunaan narkoba. sasaran pencegahan berbasis masyarakat adalah keluarga, sekolah, lingkungan,dan tempat kerja. media juga berperan aktif dalam membantu mencegah penyalahgunaan narkoba dengan menyebarkan berita berupa gambar tetapi bukan gambar yang menakutkan. misalnya seperti gambar ini. (google) paling utama sekali, adalah tanamkan nilai nilai (morma) sejak dini. karna akhlak dan moral individu adalah bagian dari jati diri sehingga penguatan terhadap nilai keluarga dan agama dapat menolak ajakan negatif. apabila dalam keluarga anda ada pemakai barkoba, segera laporkan, dan minta untuk direhabilitasi. karna orangtua yang mengetahui anaknya terkena narkoba tetapi tidak melapor, maka ancaman kurungan penjara 6 bulan siap menanti (undang undang no 35 tahun 2009). narkoba jelas merusak otak, dan masa depan bangsa ini ada ditangan anak anak kita kelak. apa jadinya negri ini jika narkoba semakin menjerat? mari kita bersama sama melakukan pencegahan dengan penyuluhan pencegahan bersama kelompok masyarakat atau organisasi masyarakat. misalnya sisipkan kegiatan penyuluhan anti narkoba di kegiatan PKK, arisan, posyandu,dll. ingat...kita tidak bisa sendirian memerangi narkoba. mulailah dari lingkungan terdekat kita. semakin dini kita bertindak, maka semakin mudah jerat narkoba kita lenyapkan. Selamatkan Indonesia Dari Narkoba. sumber: //bnn.go.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun