Strategi mempunyai arti pengetahuan atau seni mendayagunakan semua faktor/kekuatan untuk mengamankan sasaran yang hendak dicapai melalui perencanaan dan pengarahan dalam operasionalisasi sesuai dengan situasi dan kondisi dilapangan yang ada, termasuk memperhitungkan hambatan fisik maupun non fisik.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Pembelajaran adalah pemberdayaan potensi peserta didik menjadi kompetensi. Kegiatan pemberdayaan ini tidak dapat berhasil tanpa ada orang yang membantu yaitu, guru atau pendidik yang melakukan usaha sadar untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri peserta didik yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan karena adanya usaha.
SD Albaitul Amien 02 Jember telah menunjukkan kemampuan dalam menggunakan data untuk meningkatkan kualitas pendidikan. SD Albaitul Amien 02 Jember memiliki Tim Afeksi yang berfungsi sebagai perpanjangan tangan dari guru. Tim afeksi ini membantu menjaga sikap siswa di luar dan di dalam jam pelajaran, serta menjadi tauladan bagi siswa-siswa lain. Siswa SD Albaitul Amien Jember juga tercatat memiliki prestasi gemilang di berbagai lomba, seperti Jember Mathematics and Science Competition (JMSC) 2023. Prestasi ini menunjukkan bahwa sekolah tersebut berhasil meningkatkan kualitas akademik melalui strategi yang efektif.
SD Albaitul Amien 02 mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan karakter dalam kurikulum. Data mengenai pemahaman siswa terhadap nilai-nilai tersebut digunakan untuk menyesuaikan metode pengajaran dan kegiatan ekstrakulikuler, sehingga siswa tidak hanya berprestasi secara akademis tetapi juga memiliki akhlak yang baik.
Sekolah ini memiliki visi untuk menciptakan lulusan yang berakhlak mulia dan berprestasi akademik optimal. Sekolah ini juga memiliki fasilitas yang lengkap termasuk ruang kelas, perpustakaan, laboratorium dan fasilitas kesehatan. Penggunaan sumber daya ini meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan demikian SD Albaitul Amien 02 Jember dapat  dijadikan contoh bagaimana strategi kepala sekolah dalam memanfaatkan data dan sumber daya dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Strategi kepemimpinan kepala sekolah merupakan komponen penting yang perlu diterapkan dalam satuan pendidikan. Dengan adanya strategi dari kepala sekolah, maka pencapaian tujuan atau visi dan misi sekolah akan semakin optimal. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu kepala sekolah dasar, beliau mengemukakan bahwa kepemimpinan memiliki kewenangan dan strategi dalam melaksanakan tugas pokoknya.
Berdasarkan hasil wawancara strategi yang dilakukan oleh kepala sekolah yaitu :
1. Semua guru adalah guru agama, baik itu guru mulok, PJOK, mata pelajaran adalah guru agama. Karena itu bagian yang harus dilakukan karena SD Albaitul Amien sekolah berbasis keagamaan dan umum yang disebut kombinasi pendekatan.
2. Guru harus melaksanakan nilai-nilai pembelajran yang menyenangkan, tidak monoton selalu berubah-ubah. Karena itu bagian dari nilai-nilai untuk meningkatkan pembelajran dalam kelas. Dan guru sebagai fasilitator karena sudah menggunakan kurikulum merdeka.
3. Kepala sekolah memotivasi guru dan meningkatkan proses-proses SDM guru melalui diklat penguatan maupun kebutuhan-kebutuhan lain untuk meningkatkan mutu sekolah. Guru tidak boleh puas, selalu berubah dan selalu inovatif.
Perilaku kepemimpinan kepala sekolah begitu efektif untuk mempengaruhi kinerja guru dalam menjalankan tugasnya di satuan pendidikan.
Perilaku pemimpin dalam sebuah organisasi sangat diperhatikan bahkan berpengaruh pada karyawan di organisasi tersebut. Tidak terkecuali pada jenjang pendidikan yang di dalamnya merupakan organisasi yang memiliki berbagai tujuan untuk memberikan pengajaran kepada peserta didik dengan berbagai karakteristik.
Kepala sekolah melakukan analisis data dengan melakukan wawancara, observasi, monitoring, dan supervisi. Dari situlah kepala sekolah mampu untuk mengetahui nilai-nilai evaluasi dan refleksi. Dan kepala sekolah membuat perencanaan yang menjadikan kebutuhan guru dalam jangka pendek, menengah maupun panjang. Ketika data-data sudah terkumpul, dari beberapa hasil evaluasi ada rekomendasi mana yang paling urgent itu yang menjadi skala prioritas.
Kepala sekolah secara rutin melakukan evaluasi terhadap kualitas pembelajaran dengan menggunakan data dari berbagai sumber, termsasuk umpan balik dari orang tua dan siswa. Hal ini membantu dalam merumuskan strategi baru untuk meningkatkan pengalaman belajar di kelas.
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan penentu keberhasilan terwujudnya fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Tidak bisa karena guru hebat saja, akan tetapi kepala sekolah yang memuluskan, mengeluarkan, dan menggerakkan kinerja guru menjalankan perannya dan mengeluarkan potensi potensi kebaikan dan kebertanggungjawaban guru dalam menjalankan tupoksinya. Kepala sekolah dan guru yang baik, tidak hanya bertanggung jawab dalam menajalankan tugas dan oerannya karena takut atasan saja, akan tetapi juga karena takut kepada sang maha Pencipta manusia yaitu Allah SWT.
Kepala sekolah ketika sudah menggunakan data dari pembelajaran ada peningkatan apalagi guru bisa menerima masukan dan refleksi sesuai dengan kebutuhan pada guru tersebut. Sehingga tidak menjustifikasi tetapi menjadi proses evaluasi, perkembangan dan perbaikan.
Pengertian evaluasi dalam arti luas adalah suatu proses dalam meren- canakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlu- kan untuk membuat berbagai alternatif keputusan. Sedangkan evaluasi pembelajaran adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi, dalam menilai (assessment) keputusan yang dibuat untuk merancang suatu sistem pembelajaran. Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi mempunyai tiga implikasi berikut ini.
Pertama, evaluasi merupakan suatu proses terus-menerus, bukan hanya pada akhir pengajaran, tetapi dimulai sebelum dilaksanakannya pembelajaran. Kedua, proses evaluasi harus diarahkan ke tujuan tertentu, yaitu untuk mendapatkan berbagai jawaban tentang bagaimana memperbaiki pembelajaran Ketiga, evaluasi mengharuskan penggunaan herbagai alat ukur yang akurat dan bermakna, untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan Dengan demikian evaluasi adalah proses yang berkaitan dengan pengumpulan informas yang memungkinkan pendidik untuk menentukan tingkat kemanman pembelajaran, dan menentukan pembelajaran ke depan agar lebih baik.
Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat keberhasilan penerapan strategi pemanfaatan data sekolah di SD Albaitul Amien 02 Jember yaitu faktor SDM, karena SDM pada SD Albaitul Amien 02 Jember variatif, ada yang usianya produktif dan mulai pensiun sehingga yang mendukung keberhasilan penerapan strategi pemanfaatan data sekolah di SD Albaitul Amien 02 Jember yaitu SDM guru yang usianya produktif sedangkan yang menghambat yaitu SDM guru yang usianya sudah mulai pensiun karena tidak mau berubah-ubah.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik adalah kemampuan mengadakan evaluasi, baik dalam proses pembelajaran maupun penilaian hasil belajar. Kemampuan melaksanakan evaluasi pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang mesti dikuasai oleh seorang pendidik maupun calon pendidik sebagai salah satu kompetensi professionalnya. Kemampuan melaksanakan evaluasi pembelajaran merupakan satu kompetensiprofessional seorang pendidik.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pembelajaran dilaksanakan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Upaya mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya materi pembelajaran. Melalui penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan, peserta didik diharapkan sampai pada tujuan tertentu. Seorang guru juga membutuhkan media serta strategi dan metode tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komponen pembelajaran berikutnya untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran yang dilaksanakan serta sesuai atau tidaknya proses pembelajaran yang dilaksanakan diperlukan evaluasi pembelajaran.
KESIMPULAN
Strategi kepemimpinan kepala sekolah sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Kepala sekolah di SD Albaitul Amien 02 Jember menerapkan beberapa strategi, antara lain:Semua guru berperan sebagai guru agama, menciptakan pendekatan pendidikan berbasis keagamaan, Guru diharapkan untuk mengimplementasikan nilai-nilai pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif, dan Kepala sekolah memotivasi guru dan meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan. Kepemimpinan yang efektif berpengaruh besar terhadap kinerja guru dan proses pembelajaran. Kepala sekolah menggunakan analisis data melalui wawancara, observasi, dan supervisi untuk merencanakan kebutuhan guru. Evaluasi yang berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencapai tujuan pendidikan nasional. Namun, faktor SDM, seperti usia guru, dapat mempengaruhi keberhasilan strategi ini, di mana guru yang lebih muda cenderung lebih adaptif dibandingkan yang sudah mendekati pensiun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H