Generasi pertama yang sepenuhnya tumbuh di era teknologi digital adalah Generasi Alpha, yang terdiri dari anak-anak yang lahir dari tahun 2010 hingga 2025. Mereka akrab dengan perangkat pintar sejak kecil dan dipenuhi dengan jumlah data yang tak terbatas. Sementara itu, tantangan pendidikan semakin rumit, terutama karena perubahan yang terjadi di seluruh dunia seperti perkembangan teknologi, pandemi, dan perkembangan sosial-budaya. Dari sudut pandang psikologi, sangat penting untuk memahami ciri-ciri khusus generasi ini dan dampaknya terhadap pendidikan.
Karakteristik Generasi Alpha :
1. Digital Native sangat mahir menggunakan perangkat digital karena terbiasa dengan teknologi sejak kecil. Namun, ketergantungan pada teknologi dapat memengaruhi keterampilan sosial mereka dan kemampuan mereka untuk menghadapi dunia nyata.
2. Paparan Informasi yang Melimpah: Generasi ini memiliki banyak informasi, tetapi mereka seringkali tidak memiliki panduan yang memadai, yang dapat membuat sulit untuk menyaring informasi yang benar dan relevan.
3. Berorientasi Global: Dibandingkan generasi sebelumnya, mereka melihat dunia melalui internet dan media sosial, yang dapat menyebabkan tantangan identitas dan tekanan sosial.
4.Kepekaan terhadap Isu Lingkungan dan Sosial: Isu-isu seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan hak asasi manusia memengaruhi nilai-nilai mereka sejak kecil.
Tantangan Pendidikan untuk Generasi Alpha
Dari sudut pandang psikologi, pendidikan bagi generasi Alpha menghadapi berbagai tantangan baru, di antaranya:
1. Pengelolaan Kesehatan Mental
2. Keseimbangan Digital dan Sosial
3. Kurikulum yang Adaptif dan Relevan